FAKTOR DAN DAMPAK KECANDUAN PORNOGRAFI PADA REMAJA

Abstract

          Pornography addiction in adolescents is an increasingly worrying problem in the digital age, given its complex impact on psychological, social, and moral development. Adolescents are a vulnerable age group because they are in the phase of finding their identity and experience increased sexual drive due to hormonal changes. This study uses a literature study method, which aims to explore, understand, and identify the factors that cause pornography addiction in adolescents. The results of the study showed that pornography addiction in adolescents was caused by various factors, including individual factors such as low self-control, high curiosity, loneliness, and emotional disorders; Family factors such as ineffective parenting, lack of communication, and lack of sexual education, social environmental factors such as peer influence and lack of positive activities, as well as technological factors such as easy internet access, low digital literacy, and social media algorithms. For this reason, it is necessary to have a comprehensive understanding of prevention and handling strategies that involve the active role of family, school, and community.

          Kecanduan pornografi pada remaja merupakan permasalahan yang semakin mengkhawatirkan pada era digital, mengingat dampaknya yang kompleks terhadap perkembangan psikologis, sosial, dan moral. Remaja merupakan kelompok usia yang rentan karena berada dalam fase pencarian jati diri serta mengalami dorongan seksual yang meningkat akibat perubahan hormonal. Penelitian ini menggunakan metode studi literatur, yang bertujuan untuk menggali, memahami, dan mengidentifikasi faktor penyebab kecanduan pornografi pada remaja. Hasil kajian menunjukkan bahwa kecanduan pornografi pada remaja disebabkan oleh beragam faktor antara lain faktor individu seperti kontrol diri rendah, rasa ingin tahu tinggi, kesepian, dan gangguan emosi; faktor keluarga seperti pola asuh yang tidak efektif, minimnya komunikasi, dan kurangnya edukasi seksual, faktor lingkungan sosial seperti pengaruh teman sebaya dan minimnya kegiatan positif, serta faktor teknologi seperti akses internet yang mudah, literasi digital rendah, dan algoritma media sosial. Untuk itu, perlu rasanya pemahaman yang komprehensif terhadap strategi pencegahan dan penanganan yang melibatkan peran aktif keluarga, sekolah, dan masyarakat.