KURIKULUM MERDEKA: MEMBANTU SISWA MENINGKATKAN KEPEDULIAN PADA PEMBANGUNAN BERKELANJUTAN

Abstract

Kurikulum Merdeka hadir sebagai inovasi pendidikan di Indonesia dengan memberikan fleksibilitas kepada pendidik untuk menciptakan proses pembelajaran yang relevan dengan kebutuhan zaman dan potensi siswa. Artikel ini mengkaji bagaimana Kurikulum Merdeka berkontribusi dalam meningkatkan kesadaran siswa terhadap pembangunan berkelanjutan sekaligus mendukung pencapaian Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs). Melalui pendekatan berbasis proyek, pembelajaran interdisipliner, dan penguatan keterampilan abad ke-21 seperti berpikir kritis, kreativitas, serta kolaborasi, Kurikulum Merdeka mendorong siswa untuk memahami tantangan global seperti perubahan iklim, pelestarian lingkungan, dan ketimpangan sosial. Penelitian ini berbasis studi literatur dan studi kasus yang menunjukkan bahwa Kurikulum Merdeka efektif dalam menumbuhkan kepedulian dan sikap solutif siswa terhadap isu-isu keberlanjutan. Namun, dalam implementasinya, masih ditemukan tantangan seperti kesenjangan infrastruktur dan kualitas sumber daya manusia, terutama di daerah terpencil. Oleh karena itu, diperlukan upaya strategis seperti peningkatan kapasitas guru, pemerataan sarana pendidikan, serta penguatan kolaborasi antar pemangku kepentingan agar Kurikulum Merdeka benar-benar dapat mempercepat tercapainya pendidikan yang inklusif, merata, dan berkualitas sesuai dengan target SDGs.

The Merdeka Curriculum emerges as an educational innovation in Indonesia, providing flexibility for educators to create learning processes that are relevant to the needs of the times and the potential of students. This article examines how the Merdeka Curriculum contributes to increasing students' awareness of sustainable development while supporting the achievement of the Sustainable Development Goals (SDGs). Through project-based approaches, interdisciplinary learning, and the strengthening of 21st-century skills such as critical thinking, creativity, and collaboration, the Merdeka Curriculum encourages students to engage with global challenges like climate change, environmental preservation, and social inequality. Based on literature studies, case studies, and interviews with educators, the findings show that the Merdeka Curriculum effectively fosters students' sensitivity and problem-solving attitudes toward sustainability issues. However, its implementation still faces challenges, particularly in terms of infrastructure gaps and human resource quality, especially in remote areas. Therefore, strategic efforts such as enhancing teacher capacity, equalizing educational facilities, and strengthening stakeholder collaboration are needed so that the Merdeka Curriculum can truly accelerate the achievement of inclusive, equitable, and quality education in line with SDG targets.