INSTITUTIONAL DESIGN : PERAN ORGANISASI MASYARAKAT (ORMAS) LEMBAGA DAKWAH ISLAM INDONESIA (LDII) KABUPATEN LAMONGAN DALAM MENANAMKAN KARAKTER MANDIRI KEPADA GENERASI MUDA LDII DI KECAMATAN LAMONGAN
Main Article Content
Abstract
Penanaman karakter mandiri merupakan hal yang sangat penting untuk diberikan kepada generasi muda saat ini. Karakter mandiri sangat dibutuhkan oleh generasi muda untuk menjadikan individu yang bertanggung jawab, dapat mengambil keputusan, dan tidak bergantung pada orang lain. Maka sebagai organisasi Islam masyarakat, LDII mempunyai program khusus untuk generasi muda dalam menanamkan karakter mandiri untuk diterapkan dalam kehidupan sehari – hari. Program LDII Kabupaten Lamongan yang dimaksud adalah yakni program Pekan Kemandirian. Program ini dibentuk untuk menanamkan karakter mandiri kepada generasi muda LDII di Kecamatan Lamongan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui peran perencana, pelaksana, dan evaluator LDII Kabupaten Lamongan dalam menanamkan karakter mandiri kepada generasi muda. Lokasi peneitian ini bertempat di Kabupaten Lamongan. Penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif. Data dalam penelitian ini dikumpulkan melalui proses wawancara mendalam, observasi partisipatif, dan dokumentasi. Data kemudian dianalisis dengan menggunakan teknik analisis Miles Huberman yang terdiri atas reduksi data, penyajian data, dan kesimpulan. Hasil dari penelitian ini menunjukan bahwa peran perencana yang dilakukan oleh LDII Kabupaten Lamongan adalah menggunakan langkah – langkah perencanaan yakni menentukan tujuan, mengidentifikasi sasaran, perencanaan sumber daya manusia, perencanaan anggaran, perencanaan program kegiatan pengajaran, dan mengorganisir fasilitas. Dalam peran pelaksana meliputi pelaksanaan program Pekan Kemandirian dan hambatan pelaksanaan program. Sementara untuk peran evaluator, dengan cara mengevaluasi efektivitas program kegiatan dan mengevaluasi analisis keberhasilan program. Penelitian ini juga menunjukkan hambatan – hambatan yang dialami selama kegiatan berlangsung. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa dengan adanya peran yang dilakukan oleh Ormas LDII Kabupaten Lamongan sebagai perencana, pelaksana, dan evaluator dapat menjadikan program kegiatan relevan dan efektif.
Downloads
Article Details
Section
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial-ShareAlike 4.0 International License.
How to Cite
References
Adrianto, A., Sumintarsih, S., Mumfangati, T., & Larasati, T. A. (2015). Aspirasi generasi muda terhadap eksistensi budaya daerah di kota Surabaya. Balai Pelestarian Nilai Budaya Yogyakarta, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.
Aini, S. Q., & Syamwil, F. (2020). Konstruksi pendidikan karakter siswa melalui keteladanan guru di sekolah. MANAGERE: Indonesian Journal of Educational Management, 2(2), 149–156.
Arikunto, S. (2010). Prosedur penelitian suatu pendekatan praktek. (No Title).
Arikunto, S. (2014). Prosedur Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D. Bandung: Alfabeta.
Asikin, A.-Z. (2012). Pengantar Metode Penelitian Hukum, Jakarta: PT. RajaGrafindo Persada, 118.
Baharun, H. (2017). Total moral quality: a new approach for character education in pesantren. Ulumuna, 21(1), 57–80.
Bahri, S. (2015). Komparasi Kemandirian Siswa Yang Berlandaskan Jiwa Entrepreneurship Di Sekolah Menengah Kejuruan Negeri 2 Mataram. SOCIETY, 6(2), 43–68.
Djapani, Y., Sulaksana, N., & Muljana, B. (2021). Peranan Komunitas Lokal Dalam Perencanaan Pengembangan Geosite Di Kawasan Geopark Belitong. Academia Praja: Jurnal Ilmu Politik, Pemerintahan, Dan Administrasi Publik, 4(1), 64–88.
Haq, A. (2014). Perencanaan strategis dalam perspektif organisasi. INTEKNA Jurnal Informasi Teknik Dan Niaga, 14(2).
Ikbar, Y. (2012). Metode penelitian sosial kualitatif.
Irianto, P. O., & Febrianti, L. Y. (2017). Pentingnya penguasaan literasi bagi generasi muda dalam menghadapi MEA. Proceedings Education and Language International Conference, 1(1).
Jabani, M. (2015). Pentingnya perencanaan sumberdaya manusia dalam sebuah organisasi. Muamalah, 5(1), 1–10.
Khaira, N., & Cholimah, N. (2023). Peran Guru dalam Mengembangkan Karakter Mandiri pada Anak Usia 4-5 Tahun. Jurnal Obsesi: Jurnal Pendidikan Anak Usia Dini, 7(4), 5060–5071.
Misnan, M., Sari, N., Siagian, R., & Nazifah, N. (2021). Peran Guru dan Orang Tua dalam Menanamkan Karakter Mandiri pada Anak Usia Dini di RA. An Nur Medan. AUD Cendekia, 1(2), 121–134.
Moleong, L. (2010). Metode peneltian. Jakarta: Rineka Cipta.
Moleong, L. J. (2019). Metodologi penelitian kualitatif. PT Remaja Rosdakarya Bandung.
Nova, D. D. R., & Widiastuti, N. (2019). Pembentukan karakter mandiri anak melalui kegiatan naik transportasi umum. Comm-Edu (Community Education Journal), 2(2), 113–118.
Raho, B. (2021). Teori Sosiologi Modern (Edisi Revisi). Penerbit Ledalero.
Soekanto, S. (2002). Sosiologi Suatu Pengantar.
Sugiyono, M. P. P., & Kuantitatif, P. (2009). Kualitatif, dan R&D, Bandung: Alfabeta. Cet. Vii.
Sugiyono, S. (2016). Metode penelitian kuantitatif, kualitatif, R&D. Bandung: Alfabeta, 1–11.
Turama, A. R. (2020). Formulasi teori fungsionalisme struktural Talcott Parsons. EUFONI: Journal of Language, Literary and Cultural Studies, 2(1), 58–69.