ANALISIS PENERAPAN STANDAR AKUNTANSI PERSEDIAAN BARANG DAGANG BERDASARKAN PSAK NO.14 PADA TOKO SAHABAT BARU

Abstract

Sistem akuntansi yang baik yaitu penilaian terhadap persediaan akan menjadi suatu sarana untuk memberikan informasi yang bisa digunakan dalam mengevaluasi perusahaan, juga bisa sebagai alat untuk pengendalian intern yang baik. Perusahaan diharuskan untuk mampu menerapkan kebijakan akuntansi perusahaan dengan baik supaya bisa memberikan informasi yang akurat sehingga bisa memperlancar aktivitas perusahaan. Adapun jika terjadi kesalahan dalam mencatat persediaan, penilaian, dan pelaporan persediaan, maka akan mengakibatkan masalah di laporan keuangan perusahaan. Masalah yang biasanya terjadi di dalam perusahaan adalah ketidaksesuainnya pencatatan akuntansi perusahaan dengan PSAK No. 14.

Penelitian ini menggunakan deskriptif kualitatif. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui hasil analisis Penerapam Standar Akuntansi Persediaan Barang Dagang Berdasarkan PSAK No.14 Pada Toko Sahabat Baru. Teknik pengumpulan data yang digunakan penelitian ini yaitu wawancara, observasi dan dokumentasi.

Hasil penelitian ini k mengungkapkan bahwa Penerapan akuntansi persediaan barang dagang berdasarkan PSAK No.14 pada Toko sahabat baru. Berdasrkan Pernyataan Standar Akuntansi Keuagan (PSAK No. 14), tentang persediaan merupakan asset yang tersedia untuk dijual dalam kegiatan usaha biasa, dalam proses produksi untuk penjualan tersebut, atau dalam bentuk bahan atau perlengkapan untuk digunakan dalam proses produksi atau pemberian jasa. Sehingga dapat di simpulkan bahwa Toko Sahabat Baru  menerapkan model akuntansi persediaan barang dagang dalam usahanya. Penerapan model akuntansi persediaan, dalam sistem fisik atau periodic (physical/periodic inventory system) menyatakan bahwa nilai persediaan akhir ditentukan melalui pemeriksaan stok fisik biasanya dilakukan di akhir tahun.Sistem penilaian persediaan di Sahabat Baru menggunakan metode FIFO (First In First In First Out)/Masuk Pertama Keluar Pertama merupakan sistem penilaian persediaan barang dagang dimana barang yang masuk dahulu akan keluar lebih dulu, dalam arti barang yang pertama dibeli akan lebih dahulu dijual.