KONTEKS WACANA DALAM NOVEL DILAN: DIA ADALAH DILANKU TAHUN 1990 KARYA PIDI BAIQ

Abstract

Penelitian ini berjudul "Konteks Wacana dalam Novel Dilan: Dia adalah Dilanku Tahun 1990 Karya Pidi Baiq" dengan fokus kepada analisis konteks wacana yang terdapat dalam novel tersebut. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi dan menganalisis unsur-unsur konteks wacana yang memengaruhi makna dan dinamika komunikasi antar tokoh dalam cerita. Metode penelitian yang digunakan adalah kualitatif deskriptif dengan pendekatan analisis wacana, mengacu kepada teori SPEAKING dikemukakan oleh Dell Hymes. Akronim tersebut terdiri dari: S (Setting and Scene/ latar tempat dan situasi), P (Participants/ pelaku tutur), E (Ends/  tujuan dan maksud), A (Acts Sequences/Message/ urutan tindakan tutur/ pesan), K (Key/ cara nada atau semangat tindak tutur), I (Instrumentalities/ sarana saluran atau media komunikasi), N (Norms/norma interaksi dan interpretasi), dan G (Genres/ragam atau jenis tutur). Data diperoleh dari tuturan tokoh dan narasi dalam novel. Hasil penelitian menunjukkan bahwa konteks wacana berperan penting dalam membentuk makna tuturan, memperkuat karakterisasi, dan menciptakan dinamika cerita. Selain itu, analisis ini mengungkapkan bahwa bahasa yang digunakan mencerminkan realitas sosial dan budaya remaja di Bandung pada tahun 1990-an. Penelitian ini menyimpulkan bahwa pemahaman terhadap konteks wacana pada karya sastra dapat memperkaya interpretasi teks dan memberikan wawasan yang lebih mengenai hubungan antar tokoh serta nilai-nilai terkandung dalam cerita. Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi referensi bagi studi linguistik dan sastra, serta meningkatkan kesadaran pembaca terhadap kompleksitas makna dalam karya sastra.