KEADILAN DALAM PERSPEKTIF HUKUM ALAM:MENGURAI PELANGGARAN HAM BERAT PADA PERISTIWA PANIAI

Abstract

Pelanggaran HAM berat Paniai menyoroti kegagalan penegakan keadilan di Indonesia. Tindakan menghilangkan nyawa merupakan pelanggaran prinsip hukum alam. Permasalahan terdakwa tunggal, ketiadaan ruang bagi penyintas dan keluarga korban, serta upaya hukum kasasi turut mewarnai tujuan keadilan dalam peristiwa Paniai. Masalah dibatasi pada kejanggalan proses peradilan peristiwa Paniai, kedudukan hukum alam sebagai landasan hukum HAM, dan perspektif  hukum alam terhadap peristiwa Paniai di Papua. Penelitian merupakan yuridis normatif dengan pendekatan perundang-undangan dan pendekatan filsafat yang merujuk pada nilai keadilan dalam hukum alam. Teknik analisis menggunakan deskriptif kualitatif secara sistematis menjabarkan terkait hukum alam dan keadilan dalam peristiwa Paniai. Hasil penelitian bahwa proses peradilan menunjukkan kejanggalan, termasuk penetapan satu terdakwa tanpa penahanan dan ketiadaan ruang bagi korban. Pembebasan terdakwa tunggal secara fundamental mencederai keadilan korban dan memperkuat impunitas. Kegagalan penyelesaian kasus hingga kasasi mencerminkan kelalaian negara melindungi hak kodrati warga. Perspektif hukum alam menyatakan ini merupakan pengingkaran HAM sekaligus pengingkaran martabat manusia.

The serious human rights violations in Paniai highlight the failure of justice in Indonesia. The act of taking lives is a violation of natural law. The issue of a sole defendant, the lack of space for survivors and victims' families, and the appeal process further complicate the pursuit of justice in the Paniai incident. The problems are limited to the irregularities in the judicial process of the Paniai incident, the legal status of natural law as the foundation of human rights law, and the perspective of natural law on the Paniai incident in Papua. The research is a normative legal study using a legislative approach and a philosophical approach that refers to the value of justice in natural law. The analysis technique uses a systematic qualitative descriptive method to explain natural law and justice in the Paniai incident. The results of the research show that the judicial process was flawed, including the designation of a single defendant without detention and the absence of space for victims. The acquittal of the sole defendant fundamentally undermines justice for the victims and reinforces impunity. The failure to resolve the case up to the cassation stage reflects the state's negligence in protecting the inherent rights of its citizens. From a natural law perspective, this constitutes a violation of human rights and a denial of human dignity.