Abstract
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh konflik peran ganda terhadap tingkat stres pada ibu bekerja dan berkeluarga di Kota Medan. Jenis penelitian yang digunakan adalah kuantitatif korelasional dengan teknik accidental sampling, melibatkan 131 responden ibu bekerja berusia 20–40 tahun. Data dikumpulkan menggunakan skala Likert untuk mengukur variabel konflik peran ganda dan tingkat stres, lalu dianalisis menggunakan regresi linear sederhana. Hasil penelitian menunjukkan bahwa konflik peran ganda tidak berpengaruh signifikan terhadap tingkat stres dengan nilai signifikansi 0,663 dan koefisien determinasi (R²) sebesar 0,001. Tingkat stres responden umumnya berada pada kategori sedang (M = 67,21, SD = 8,45), dengan aspek emosional sebagai komponen stres tertinggi. Temuan ini mengindikasikan bahwa faktor lain seperti beban pekerjaan, dukungan sosial, dan kondisi psikososial lebih dominan memengaruhi tingkat stres pada ibu bekerja. Oleh karena itu, pengelolaan stres pada ibu bekerja perlu pendekatan multidimensional yang mencakup aspek sosial, emosional, dan psikologis.
References
Akbar, A., & Kartika, R. (2016). Konflik peran ganda dan keberfungsian keluarga pada ibu yang bekerja. Jurnal Psikologi, 14(2), 45–53.
Anggraeny, N., Pratiwi, R., & Sari, M. (2024). Pengaruh dukungan sosial terhadap stres kerja pada tenaga kesehatan. Jurnal Psikologi Terapan, 12(1), 25–35.
Badan Pusat Statistik. (2024). Keadaan Ketenagakerjaan Indonesia Februari 2024. BPS RI. https://www.bps.go.id
Fita, N. (2018). Hubungan konflik peran ganda dengan stres kerja terhadap perawat wanita. Jurnal Psikologi Klinis dan Kesehatan Mental, 6(1), 1–7.
Greenhaus, J. H., & Beutell, N. J. (1985). Sources of conflict between work and family roles. Academy of Management Review, 10(1), 76–88.
Lazarus, R. S., & Folkman, S. (1984). Stress, appraisal, and coping. Springer.
Septiani, D. (2020). The influence of dual role conflict, work stress and workload on employee performance quality. Jurnal Manajemen, 8(2), 120–131.