PENGARUH PENGETAHUAN IBU DAN SOSIAL EKONOMI KELUARGA TERHADAP STATUS GIZI PADA BALITA DI DESA KAMAL KABUPATEN SERAM BAGIAN BARAT KOTA AMBON TAHUN 2025

Abstract

Background:

Nutritional problems in toddlers remain a public health challenge in Indonesia, particularly in rural areas like Kamal Village, West Seram Regency. The nutritional status of toddlers is influenced by various factors, including maternal knowledge and family socioeconomic status.

Objective:

This study aimed to analyze the influence of maternal knowledge and socioeconomic conditions on the nutritional status of toddlers in Kamal Village, Ambon City, in 2025.

Methods:

This research used a quantitative approach with a cross- sectional design. The sample consisted of 100 mothers with toddlers. Data were collected using questionnaires and anthropometric measurements. Data were analyzed using the chi-square test.

Results:

The results showed a significant relationship between nutritional status and maternal knowledge (p = 0.003), family income (p = 0.000), exclusive breastfeeding (p = 0.000), main meal provision (p = 0.020), snack choice (p = 0.003), basic immunization status (p = 0.008), posyandu visits (p = 0.003), vitamin A supplementation (p = 0.014), and road access (p = 0.011). However, no significant relationship was found between the history of diarrheal infection and nutritional status (p = 0.108)

Conclusion:

Several maternal and environmental factors influence toddler nutritional status, except for diarrheal disease history, which was not significant. Nutrition improvement efforts should focus on maternal education, family economy, and health service access.

Latar Belakang:

Masalah gizi pada balita masih menjadi tantangan kesehatan masyarakat di Indonesia, terutama di daerah pedesaan seperti Desa Kamal, Kabupaten Seram Bagian Barat. Status gizi balita dipengaruhi oleh berbagai faktor, termasuk pengetahuan ibu dan kondisi sosial ekonomi keluarga.

Tujuan:

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh pengetahuan ibu dan sosial ekonomi keluarga terhadap status gizi pada balita di Desa Kamal, Kota Ambon, tahun 2025.

Metode:

Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan desain cross sectional. Sampel berjumlah 100 ibu yang memiliki balita. Data dikumpulkan melalui kuesioner dan pengukuran antropometri. Analisis data menggunakan uji chi-square.

Hasil:

Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat hubungan yang signifikan antara pengetahuan ibu (p = 0,003), pendapatan keluarga (p = 0,000), pemberian ASI eksklusif (p = 0,000), pemberian makanan utama (p = 0,020), pemilihan jenis camilan (p = 0,003), status imunisasi dasar (p = 0,008), kunjungan posyandu (p = 0,003), pemberian vitamin A (p = 0,014), dan akses jalan (p = 0,011) dengan status gizi balita. Namun, tidak terdapat hubungan yang signifikan antara riwayat penyakit infeksi diare dan status gizi (p = 0,108)

Kesimpulan:

Faktor-faktor ibu dan lingkungan sosial berpengaruh terhadap status gizi balita, kecuali riwayat penyakit diare yang tidak signifikan. Oleh karena itu, upaya peningkatan gizi perlu memperhatikan aspek pengetahuan ibu, ekonomi keluarga, dan akses pelayanan kesehatan.