ANALISIS PENGARUH BUDAYA MASYARAKAT TERHADAP TINGGINYA KEJADIAN STUNTING PADA ANAK USIA 0-59 BULAN DI DESA TANJUNG GUNUNG KACAMATAN PANGKALAN BARU KABUPATEN BANGKA TENGAH TAHUN 2024
Main Article Content
Abstract
Stunting adalah masalah kesehatan yang ditandai dengan tinggi dan berat badan anak yang tidak sesuai dengan usianya, dengan Indonesia menjadi salah satu dari lima negara dengan angka Stunting tertinggi di dunia. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis hubungan budaya terhadap tingginya kejadian Stunting pada anak usia 0-59 bulan di Desa Tanjung Gunung, Kecamatan Pangkalan Baru, Kabupaten Bangka Tengah pada tahun 2024. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan pengumpulan data melalui wawancara mendalam (in-depth interview) menggunakan teknik purposive sampling. Informan terdiri dari 3 ibu yang memiliki anak stunting, serta 4 informan triangulasi dari Dinas Kesehatan, Puskesmas Benteng, dan kader desa. Ditemukan 12 variabel yang mempengaruhi stunting, termasuk usia ibu saat hamil, pola makan ibu dan anak, pola asuh, pengetahuan ibu, jarak kehamilan, kunjungan ANC, kunjungan posyandu, jumlah anak, usia menikah, status ekonomi, dan faktor lingkungan. Budaya yang dilakukan secara berulang dan dalam jangka waktu lama oleh masyarakat memengaruhi peningkatan kejadian Stunting di Desa Tanjung Gunung
Stunting is a health issue characterized by a child's height and weight not being appropriate for their age, with Indonesia being one of the top five countries with the highest Stunting rates in the world. This study aims to analyze the cultural factors contributing to the high incidence of Stunting among children aged 0-59 months in Tanjung Gunung Village, Pangkalan Baru District, Central Bangka Regency, in 2024. The study employs a qualitative method, with data collected through in-depth interviews using purposive sampling techniques. The informants consist of three mothers with stunted children and four triangulation informants from the Health Department, Benteng Health Center, and village health workers. The study identifies 12 variables influencing stunting, including maternal age during pregnancy, maternal and child nutrition, parenting patterns, maternal knowledge, birth spacing, ANC visits, posyandu visits, number of children, age at marriage, economic status, and environmental factors. Cultural practices, repeated and maintained over long periods by the community, were found to contribute to the increase in Stunting cases in Tanjung Gunung Village
Article Details
Section
How to Cite
References
Ahmad, S. N. A. J., & Pay, F. S. (2024). Hubungan Sosial Budaya Dengan Kejadian Stunting Pada Balita Usia 24-59 Bulan. Jurnal Pembaruan Kesehatan Indonesia, 1(1), 10-18.
Assalis, H. (2015). Hubungan sosial budaya dengan pemilihan metode kontrasepsi. Jurnal Kesehatan, 6(2).
Ayu, R. N. S., & Suja, M. D. D. (2024). HUBUNGAN ANTARA KUNJUNGAN ANTENATAL DENGAN KEJADIAN STUNTING DI WILAYAH PUSKESMAS PAYUNG REJO, LAMPUNG TAHUN 2022. Jurnal Penelitian Kesehatan" SUARA FORIKES"(Journal of Health Research" Forikes Voice"), 15.
Darlis, Idhar, Uswatun Khasanah, and Rusnita Rusnita. "Pemberian MP-ASI Terhadap Kejadian Stunting Pada Balita Usia 0-59 Bulan." Journal of Health, Education and Literacy (J-Healt) 6.2 (2024): 96-101.
Devianto, Aan, Eltanina Ulfameytalia Dewi, and Dita Yustiningsih. "Hubungan Tingkat Pengetahuan Ibu Tentang Stunting Dengan Angka Kejadian Stunting di Desa Sanggrahan Prambanan Klaten: The Correlation Of Mother's Knowledge Levels About Stunting With Stunting Event Rate In Sanggrahan Prambanan Village Klaten." Journal Nursing Research Publication Media (NURSEPEDIA) 1.2 (2022): 81-88.
Fitri, Aulia, Nuraini Nuraini, dan Endang Maryanti. "Faktor Yang Memengaruhi Kejadian Stunting Pada Balita di Wilayah Kerja Puskesmas Tarempa Kecamatan Siantan Kabupaten Kepulauan Anambas Kepulauan Riau." Jurnal Ventilator 2.1 (2024): 102-120.
Ibrahim, Irviani Anwar, et al. "Hubungan Sosial Budaya Dengan Kejadian Stunting Pada Balita Usia 24-59 Bulan Di Desa Bone-Bone Kecamatan Baraka Kabupaten Enrekang Tahun 2020." (2021).
Idawati, Idawati, et al. "Pemberian Makan Bayi dan Anak (PMBA) dengan Kejadian Stunting." SEHATMAS: Jurnal Ilmiah Kesehatan Masyarakat 2.3 (2023): 651-660.
Julianti, Rina, and Fitri Ermila Basri. "HUBUNGAN GIZI DAN SOSIAL BUDAYA DENGAN STATUS GIZI IBU HAMIL DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS MEUREUBO TAHUN 2023." Jurnal Inovasi Kesehatan Terkini 6.1 (2024).
Latifah, Noor, et al. "Systematic Literature Review: Stunting pada Balita di Indonesia dan Faktor yang Mempengaruhinya." Jurnal Kedokteran dan Kesehatan 20.1 (2024): 55-73.
Lestari, Pratiwi Puji, Widia Oktaviani, and Rizki Amalia. "Pengaruh Faktor Risiko Ibu dengan Kejadian Stunting Pada Balita 0-59 Bulan di Desa Penda Asam Wilayah Kerja UPTD Puskesmas Kalahien Kabupaten Barito Selatan Tahun 2023." INVOLUSI: Jurnal Ilmu Kebidanan 14.2 (2024): 21-27.
LOLAN, YOSEF PANDAI, and AGUNG SUTRIYAWAN. "Pengetahuan gizi dan sikap orang tua tentang pola asuh makanan bergizi dengan kejadian stunting." Journal of Nursing and Public Health 9.2 (2021): 116-124.
Martina, M., & Muharrina, C. R. (2020). Hubungan budaya dengan kejadian Kekurangan Energi Kronik (KEK) pada ibu hamil di wilayah kerja puskesmas montasik Kabupaten Aceh Besar tahun 2020. Jurnal Aceh Medika, 4(2), 209-215.
Nasriyah, Nasriyah, and Suryo Ediyono. "Dampak kurangnya nutrisi pada ibu hamil terhadap risiko Stunting pada bayi yang dilahirkan." Jurnal Ilmu Keperawatan dan Kebidanan 14.1 (2023): 161-170.
Nisa, Wasilah Khoirun, and Muhammad Azinar. "Karakteristik Keluarga Berisiko Stunting Pada Anak Usia 7-24 Bulan." KRITIS 33.1 (2024): 17-36.
Nurhidayati, Tri, Heny Rosiana, and Rozikhan Rozikhan. "Usia Ibu saat hamil dan kejadian Stunting pada anak usia 1-3 tahun." Midwifery Care Journal 1.5 (2020): 122-126.
Nurhikmah, Nurhikmah, Bunga Tiara Carolin, and Rosmawaty Lubis. "Faktor-Faktor Yang Berhubungan Dengan Pernikahan Usia Dini Pada Remaja Putri." Jurnal Kebidanan Malahayati 7.1 (2021): 17-24.
Rusman, Denti Ananda, and Meta Rikandi. "HUBUNGAN POLA MAKAN DENGAN KEJADIAN STUNTING PADA BALITA USIA 12-59 BULAN DI KELURAHAN MATA AIR KOTA
Sarwar, Muqaddas, et al. "Determinants and Prevalence of Stunting Among Children Under the Age of Five in Pakistan." Journal of Society of Prevention, Advocacy and Research KEMU 3.1 (2024): 89-95.
Selva, P., & Karjoso, T. K. (2023). Socio-Cultural Links with Stunting Incidents. Jurnal Kesehatan Tambusai, 4(3), 3364-3377.
Syarif, Siti Noerfaridha, et al. "Hubungan Faktor Ibu dengan Kejadian Stunting Balita 0-59 Bulan di Puskesmas Kassi-Kassi." Jurnal Kedokteran dan Kesehatan 20.1 (2024): 1-11.
TRISYANI, KHOLIYA, Yetty Dwi Fara, and Ade Tyas Mayasari. "Hubungan faktor ibu dengan kejadian stunting." Jurnal Maternitas Aisyah (JAMAN AISYAH) 1.3 (2020): 189-197.
Uldina, Annisa, Pagdya Haninda Nusantri Rusdi, and Mega Ade Nugrahmi. "HUBUNGAN KUNJUNGAN POSYANDU DENGAN KEJADIAN STUNTING PADA BALITA USIA 12-59 BULAN DI NAGARI BALINGKA KABUPATEN AGAM." Human Care Journal 9.2 (2024): 209-218.
Zulfiani, M., Masthura, S., & Oktaviyana, C. (2022). Pengaruh pantangan makanan dari budaya dan pendapatan terhadap status gizi ibu hamil di Wilayah Kerja Puskesmas Krueng Barona Jaya Kabupaten Aceh Besar Tahun 2021. Journal of Health and Medical Science, 69-76.