REVIEW ARTIKEL: PEMANFAATAN BAHAN ALAM DALAM PEMBUATAN SEDIAAN SALEP

Abstract
Pemanfaatan bahan alam dalam formulasi sediaan salep merupakan inovasi yang menjanjikan dalam pengembangan terapi topikal yang aman, efektif, dan ramah lingkungan. Artikel review ini bertujuan untuk menganalisis potensi dua tanaman obat—daun katuk (Sauropus androgynus) dan daun Harendong bulu (Clidemia hirta L.)—sebagai bahan aktif dalam pembuatan salep herbal. Kajian ini dilakukan dengan metode kualitatif melalui telaah pustaka yang terstruktur dari publikasi ilmiah nasional. Hasil kajian menunjukkan bahwa kedua ekstrak tanaman tersebut mengandung senyawa bioaktif seperti flavonoid, tanin, saponin, dan alkaloid yang memiliki aktivitas antioksidan, antiinflamasi, dan antibakteri. Salep yang diformulasikan dengan ekstrak ini menunjukkan karakteristik fisik yang baik, seperti daya sebar yang optimal, homogenitas, pH sesuai kulit, serta tidak menimbulkan iritasi. Secara khusus, ekstrak Harendong bulu pada konsentrasi 12% menunjukkan aktivitas antibakteri tertinggi terhadap Staphylococcus epidermidis, bahkan melampaui kontrol positif gentamisin sulfat 0,1%. Temuan ini mendukung pemanfaatan bahan alam sebagai agen aktif yang efektif dan aman dalam formulasi salep herbal modern untuk perawatan kulit.
Keywords
bahan alam, salep, formulasi herbal, daun katuk, Harendong bulu, antibakteri topical
References
- Ambarwati, R. (2021). Formulasi dan Uji Aktivitas Antibakteri Sediaan Salep Ekstrak Etanol Daun Harendong Bulu (Clidemia hirta L.) terhadap Bakteri Staphylococcus epidermidis. FITOFARMAKA: Jurnal Ilmiah Farmasi, 11(2), 147–154.
- Arvian, D.W. (2019). Uji Aktivitas Ekstrak, Fraksi n-Heksana, Etil Asetat Dan Air Daun Senduduk Bulu (Clidemia hirta (L.) D. Don) Terhadap Staphylococcus aureus ATCC 25923 Dan Escherchia coli ATCC 25922. Fakultas Farmasi. Surakarta : Universitas Setia Budi.
- Djumaati, F. (2018). Formulasi Sediaan Salep Ekstrak Etanol Daunkelor (Moringa oleifera Lamk.) Dan Uji Aktivitas Antibakterinya Terhadap Bakteri Staphylococcus aureus. Pharmacon, 7(1).
- Febria, S. (2012). Ekstrak Daun Katuk (Sauropus Androgynus (L.)Merr.) Sebagai Obat Luka Insisi Kronis Dalam Sediaan Salep Dan Krim.
- Lidyawati, Hidayati, N., & Ceriana, R. (2021). Formulasi Sediaan Salep dari Ekstrak Daun Katuk (Sauropus androgynus (L.) Merr.). Journal of Pharmaceutical and Health Research, 2(3), 76–81.
- Rahmawati, D.P. (2017). Pengaruh Waktu Dan Suhu Penyimpanan Terhadap Aktivitas Antioksidan Ekstrak Daun Sembung (Blumea balsamifera L.). UIN Syarif Hidayatullah.
- Simanjorang, DS. (2018). Uji Aktivitas Antibakteri Ekstral Etanol Buah Senduduk Bulu Clidemia hirta (L.) D. Don⦌ Terhadap Staphylococcus aureus dan Escherichia coli. Universitas Sumatera Utara.