Skip to main navigation menu Skip to main content Skip to site footer

REVIEW: STUDI KANDUNGAN FITOKIMIA DAN AKTIVITAS ANTIBAKTERI TANAMAN BUAH NAGA (HYLOCEREUS SPP.)

Abstract

Artikel review ini membahas kandungan fitokimia dan aktivitas antibakteri dari berbagai bagian tanaman buah naga (Hylocereus spp.), yaitu batang, daun, kulit, dan daging buah. Berdasarkan hasil tinjauan literatur, buah naga mengandung senyawa metabolit sekunder seperti flavonoid, saponin, steroid, alkaloid, terpenoid, polifenol, tanin, dan fenol yang berperan sebagai agen antibakteri. Uji aktivitas antibakteri menggunakan metode difusi dan dilusi menunjukkan bahwa ekstrak buah naga, terutama dari kulit dan batang, efektif menghambat pertumbuhan berbagai bakteri Gram positif dan Gram negatif, termasuk Methicillin-Resistant Staphylococcus aureus (MRSA), Escherichia coli, dan Streptococcus mutans. Fraksi n-heksan dari batang buah naga merah menunjukkan aktivitas antibakteri tertinggi. Dengan demikian, buah naga berpotensi sebagai sumber antibakteri alami yang menjanjikan untuk dikembangkan lebih lanjut.

Keywords

Buah naga, fitokimia, antibakteri, metabolit sekunder, MRSA

pdf

References

  1. [1] E. Lestari dan Lagiono, “Pemanfaatan Tanaman Sebagai Obat Oleh Masyarakat Desa Karang Dukuh Kecamatan Belawang Kabupaten Barito Kuala,” Jurnal Hayati, Vol. 4, No. 3, pp. 114 – 119, 2018.
  2. [2] WHO, “WHO Guidelines on Good Agricultural and Collection Practices (GACP) for Medicinal Plants,”World Health, p. 80, 2003, [Online]. Available:https://apps.who.int/iris/bitstream/handle/10665/42783/9241546271.pdf?sequ ence=1
  3. [3] J. G. Black, Microbiology, Seventh Edition, United States: John Willey & Son, Inc, 2008.
  4. [4] E. Jawetz, J. Melnick dan Adelberg, Mikrobiologi Kedokteran, Edisi 23, Jakarta: EGC, 2004. [5] N. G. Nilawati, Sriwidodo, “Review Article: Penggunaan Enzim Endolysin Sebagai Antibakteri untuk Menghilangkan Resisten Bakteri,” Farmaka: Suplemen, Vol. 16, No. 2, pp. 22-27, 2018.
  5. [6] F. M. Hossain, S. M. Numan, and S. Akhtar, “Cultivation, Nutritional Value, and Health Benefits of Dragon Fruit (Hylocereus spp.): a Review,” International Journal of Horticultural Science and Technology, Vol. 8, No. 3, pp. 239-249, 2021
  6. [7] N. K. Nilawati, M. Suriani, R. Panti, “Pemanfaaan Kulit Buah Naga Menjadi Permen Jelly Kering,” Jurnal Bosaparis: Pendidikan Kesejahteraan Keluarga, Vol. 10, No 2, pp. 95-104, 2019.
  7. [8] D. A. Sari, I. Sulistyarini, M. R. R. Rahardian, “Anti-Bacterial Activity of Ethanol Extract, N Hexane Fraction, Ethyl Acetate Fraction and Water Fraction from Dragon Fruit Stem (Hylocereus polyrhizus) Against Methicillin-Resistant Staphylococcus aureus (MRSA),” Jurnal Ilmu Kesehatan, Vol. 8, No. 2, pp. 162-171, 2021.
  8. [9] M. Agustina, L. Soegianto dan R. Sinansari, “Uji Aktivitas Antibakteri Hasil Fermentasi Kulit Buah Naga Merah (Hylocereus polyrhizus) terhadap Propionibacterium acnes,” Journal of Pharmacy Science and Practice, Vol. 8, No. 1, pp. 1-7, 2021.
  9. [10] D. G. Vera Cruz, D. S. Paragas, R. L. Gutierrez, J. P. AntoniNo, K. S. Morales, E A. Dacuycuy, S. A. Maniego, H. P. Pestaño, P. V. De Ramos, R. V. Neypes, and C. G. Evangelista, “Characterization and Assessment of Phytochemical Properties of Dragon Fruit (Hylocereus undatus and Hylocereus polyrhizus) Peels,” International Journal of agricultured technology

Similar Articles

1-10 of 27

You may also start an advanced similarity search for this article.