REVIEW ARTIKEL: POTENSI EKSTRAK KULIT UMBI BIT MERAH (BETA VULGARIS L.) SEBAGAI PEWARNA ALAMI DALAM FORMULASI LIPSTIK

Abstract
Lipstik merupakan produk kosmetik yang sangat populer, namun seringkali mengandung pewarna sintetis yang berpotensi menimbulkan iritasi dan efek samping kesehatan jangka panjang. Ekstrak kulit umbi bit merah (Beta vulgaris L.) hadir sebagai alternatif pewarna alami yang menjanjikan karena kaya akan pigmen betasianin (pemberi warna merah-ungu) serta senyawa metabolit sekunder seperti flavonoid yang berfungsi sebagai antioksidan. Artikel review ini membahas potensi, formulasi, stabilitas, dan keamanan sediaan lipstik yang menggunakan ekstrak tersebut sebagai pewarna utama dengan menganalisis berbagai literatur terkini. Hasil kajian menunjukkan bahwa formulasi lipstik dengan konsentrasi ekstrak kulit bit 10%–15% menghasilkan warna yang intens dan merata, memenuhi semua parameter evaluasi fisik (seperti homogenitas, daya lekat, titik leleh, dan pH), stabil selama penyimpanan hingga 4 minggu pada berbagai suhu, serta tidak menimbulkan iritasi pada kulit berdasarkan uji tempel. Dengan demikian, ekstrak kulit umbi bit merah berpotensi besar untuk dikembangkan sebagai pewarna alami lipstik yang aman, stabil, dan berkelanjutan.
Keywords
Lipstik, Pewarna Alami, Beta vulgaris L, Ekstrak Kulit Bit, Stabilitas Sediaan, Uji Iritasi
References
- Czapski J., Mikołajczyk, K., & Kaczmarek, M. (2009). Relationship between antioxidant capacity of red beet juice and contents of its betalain pigments. Pol. J. Food Nutr. Sci., 59(2), 119–122.
- Kujala, T., Vienola, M., Klika, K., Loponen, J., & Pihlaja, K. (2002). Betalain and phenolic compositions of four beetroot (Beta vulgaris) cultivars. European Food Research and Technology, 214(6), doi:10.1007/s00217-001-0478-6
- Nurwahidah AT, Irwanto MF, Fitriyani A, Prima A, Wada FH, Andas AM. Ekstraksi dan Uji Stabilitas Limbah Kulit Umbi Bit Merah (Beta vulgaris L.) sebagai Alternatif Pewarna Alami pada Lipstick. Indonesian Journal of Pharmacy and Natural Product. 2025;8(1):59–69.
- Sari, N. M. I., Hudha, A. M., & Prihanta, W. (2016). Uji kadar betasianin pada buah bit (Beta vulgaris L.) dengan pelarut etanol dan pengembangannya sebagai sumber belajar 13 biologi. Jurnal Pendidikan Biologi Indonesia, 2(1), 72–77.
- Windono, T., Hendrajaya, K., Nurfatmawati, H., & Soraya, F. (2001). Uji peredaman radikal bebas terhadap DPPH dari ekstrak kulit buah dan biji anggur probolinggo biru dan bali. Artikel hasil penelitian Artocarpus, 1, 34–43.