REVIEW JURNAL : “TEKNOLOGI PENGOLAHAN BAHAN ALAM MENJADI PRODUK FARMASI”

Abstract

Daun kelor (Moringa oleifera) mengandung senyawa fenolik dan flavonoid yang memiliki aktivitas antioksidan tinggi, serta berpotensi sebagai bahan aktif dalam bidang pangan dan farmasi. Namun, senyawa bioaktif tersebut bersifat sensitif terhadap panas, cahaya, dan oksigen, sehingga diperlukan teknologi enkapsulasi untuk menjaga stabilitasnya. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh rasio bahan penyalut maltodekstrin dan whey protein isolat (WPI) terhadap karakteristik mikrokapsul ekstrak daun kelor. Ekstraksi dilakukan menggunakan metode Ultrasound-Assisted Extraction (UAE), dan enkapsulasi dilakukan dengan spray drying menggunakan dua rasio penyalut: 1:3 dan 3:1. Hasil menunjukkan bahwa rasio 1:3 menghasilkan mikrokapsul dengan kandungan total fenolik (377,21 mg GAE/g), flavonoid (101,32 mg QE/g), serta aktivitas antioksidan (IC₅₀ = 88,22 µg/mL) yang lebih baik dibanding rasio 3:1. Efisiensi enkapsulasi juga lebih tinggi pada perlakuan 1:3 (63,94%). Warna mikrokapsul yang dihasilkan cenderung hijau dengan tingkat kecerahan lebih baik pada perlakuan dengan proporsi whey protein lebih tinggi. Dengan demikian, kombinasi maltodekstrin dan WPI pada rasio 1:3 direkomendasikan sebagai formulasi optimal untuk produksi mikrokapsul ekstrak daun kelor.