Vol. 22 No. 10 (2025): Musytari : Jurnal Manajemen, Akuntansi, dan Ekonomi
Articles

ANALISIS RISIKO PARKING STAND HELIPEDDI BANDAR UDARA INTERNASIONAL HANG NADIM BATAM

Maria Yefirly Gajon
Sekolah Tinggi Teknologi KedirgantaraanYogyakarta
Anita Nur Masyi’ah,S.Pd.,M.Pd
Sekolah Tinggi Teknologi KedirgantaraanYogyakarta

Published 2025-07-22

Keywords

  • Air Side,
  • Apron Movement Control,
  • Parking Stand

How to Cite

ANALISIS RISIKO PARKING STAND HELIPEDDI BANDAR UDARA INTERNASIONAL HANG NADIM BATAM . (2025). Musytari : Jurnal Manajemen, Akuntansi, Dan Ekonomi, 22(10), 171-180. https://doi.org/10.2324/k4v60723

Abstract

Penerbangan adalah satu kesatuan sistem yang terdiri dari atas pemanfaatan wilayah udara, Bandar udara, angkutan udara, navigasi penerbangan, keselamatan dan keamanan lingkungan hidup, serta fasilitas penunjang dan fasilitas umum lainnya. Tujuan penelitian ini adalah mengetahui prosedur penggunaan parking stand heliped, mengetahui risiko keamanan parking stand heliped, dan mengetahui apa kendala yang di hadapi oleh petugas AMC dalam melakukan pengawasan di sisi parking stand heliped dan bagaimana solusinya. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif dengan menggunakan data waktu, data primer dan sekunder. Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini melalui observasi, wawancara yang di lakukan kepada 3 personel Apron Movement Control. Penelitian ini dilaksanakan kurang lebih dua bulan yaitu di mulai dari tanggal 01 Agustus 2024 sampai juli 2025 bertempat di Apron Movement Control (AMC) Bandar Udara Internasional Hang Nadim Batam (BTH). Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa peran Apron Movement Control (AMC) SOP penanganan parking stand belum tertuang kedalam dokumen dan permasalahan yang terjadi air side area dilakukan secara manual dengan patroli setiap dua jam untuk memastikan heliped terparkir dengan sesuai plloting dan area bebas FOD, masalah yang di temukan, seperti hazard dan FOD tergolong dalam kategori risiko tinggi,(kategori 4 high risk). Kendala utama yang di hadapi petugas AMC terdiri dari kurangnya sistem pengawasan cctv dan penerangan yang memadai di area parking stand heliped, serta kekurangan jumlah personel. Solusi untuk sementara di terapkan adalah patroli manual, koordinasi dengan tower dan Airport Rescue Fire Fighting (ARFF) jika terjadi insiden, serta lembur ( on duty) bagi personel. Kendala umum lainyya termasuk sampah (FOD) dan hewan liar di area parking stand.

References

  1. Amir, B. N (2020). Peran Unit Apron Movement Control (AMC) Dalam Menjamin keselamatan Penerbangan Di Bandar Udara Internasional Sultan Hasanuddin Makasar.
  2. Afen Sena, (2008) Pengetahuan Dasar Apron Movement Control (AMC) http://angkasasena.blogspot.com/2008/04/pengetahuan-dasar-apronmovement
  3. Dewantari, A. (2016) Analisis Kinerja Petugas Pelaksanaan Pada Dinas Operasi Apron (AMC) Di Lombok International Airport, Yogyakarta: Sekolah Tinggi Teknologi Kedirgantaraan.
  4. Geryana, A., & Rachmawati, D. (2024). Dampak Ketidaksesuaian Konfigurasi Parkir Pesawat di Parking Stand Bandar Udara Iskandar Pangkalan Bun Kalimantan Tengah.
  5. ICAO Annex 14 vol 1 2009, Aerodrome Design And Operations. Fifth edition.
  6. Keputusan Direktur Jenderal Perhubungan Udara Nomor SE 09 Tahun 2010 Tentang Pengaturan posisi Parkir pesawat Udara . 2010. Jakarta.
  7. Keputusan Direktur Jenderal Perhubungan Udara Nomor SE 07 Tahun 2010 Tentang Keselamatan Operasional Di Daerah Pergerakan Bandar Udara 2010. Jakarta.
  8. Keputusan Direktur Jenderal Perhubungan Udara SKEP 100 Tahun 1985 Tentang Peraturan Dan Tata tertib bandar Udara 1985. Jakarta.
  9. Muhamad, D. N., & Fauziah, S. (2023). Optimalisasi Parking Stand dalam menunjang kelancaran penerbangan di Bandar Udara Rahadi Oesman Ketapang.
  10. Pratama, Y. A., & Dyahjatmayanti, D. (2024). Analisis Penggunaan Helicopter Stand dalam Menunjang Keamanan dan Keselamatan Penerbangan di Bandar Udara Tjilik Riwut Palangka Raya.
  11. Peraturan Direktur Jenderal Perhubungan Udara Nomor KP 39 Tahun 2015 tentang Standar Teknis dan Operasi Peraturan Keselamatan penerabangan Sipil Bagian 139. (Manual of standar casr – part 139) Volume 1 Bandar Udara (aerodromes).
  12. Peraturan Menteri Perhubungan Nomor PM 69 Tahun 2013 tentang Tatanan Kebandarudaraan Nasional.
  13. Riscky, Muhamad, (2007), Peran Airport Operation Center (AOC) Di Bandara Soekarno-Hatta Cengkareng.
  14. Riska, R., & Maulana, A. D. (2023). Analisis Risiko Bahaya Penerbangan Di Sisi Airside Sebagai Upaya Meminimalisir Risiko Kecelakaan Dengan Metode Hira Di Bandara Udara Sultan Muhammad Salahuddin Bima. Ocean Engineering: Jurnal Ilmu Teknik dan Teknologi Maritim,
  15. Sujarweni, V. Wiranta. 2024. Metedologi Penelitian. Yogyakarta: PT Pustaka Baru. Data sekunder.
  16. Sugiyono. 2018. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D. Bandung: Alfabeta.
  17. Waristo, Djoko. 2017. Manajemen Bandar Udara Landasan Pacu, Taxiway, dan Apron. Jakarta: Erlangga.
  18. Wamaisaro, Tussa’diah Hakim (2020), Optimalisasi Parking Stand Terhadap Kapasitas apron pada saat jam sibuk di Bandar Udara patimura, AMBON Pt. Angkasa Pura 1 (PERSERO) (Doctoral dissertation, Sekolah Tinggi Teknologi Kedirgantaraan Yogyakarta).