ANALISIS FAKTOR YANG MEMENGARUHI DAYA BELI MASYARAKAT DI NEGARA BERPENDAPATAN MENENGAH ATAS

Abstract

This study aims to analyze the influence of social inequality, inflation, and real income on the purchasing power of people in upper-middle-income countries. In the context of upper-middle-income countries, economic growth is often accompanied by unequal income distribution and inflationary pressures, making it essential to examine how these factors affect purchasing power. The research utilizes panel data covering 47 upper-middle-income countries over the period 2019 to 2023. The analytical method employed is panel data regression using the EViews software. The results show that social inequality has a negative and significant effect on purchasing power, indicating that higher inequality tends to reduce the population’s purchasing power. On the other hand, both inflation and real income have a positive and significant influence on purchasing power. These findings suggest that in the context of upper-middle-income countries, inflation may reflect economic activity and growth that, in certain conditions, contribute positively to purchasing power. Simultaneously, the three independent variables are found to significantly influence purchasing power.

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh ketimpangan sosial, inflasi, dan pendapatan riil terhadap daya beli masyarakat di negara-negara berpendapatan menengah atas. Dalam konteks negara berpendapatan menengah atas, dinamika ekonomi yang kompleks kerap kali disertai dengan ketimpangan distribusi pendapatan dan tekanan inflasi, sehingga penting untuk memahami bagaimana faktor-faktor tersebut memengaruhi daya beli. Penelitian ini menggunakan data panel yang mencakup 47 negara berpendapatan menengah atas selama periode 2019 hingga 2023. Data diperoleh dari berbagai sumber resmi seperti World Bank dan IMF. Metode analisis yang digunakan adalah regresi data panel dengan bantuan software EViews. Hasil analisis menunjukkan bahwa ketimpangan sosial memiliki pengaruh negatif dan signifikan terhadap daya beli masyarakat, yang berarti semakin tinggi ketimpangan, semakin rendah daya beli masyarakat. Sebaliknya, inflasi dan pendapatan riil memiliki pengaruh positif dan signifikan terhadap daya beli. Temuan ini mengindikasikan bahwa meskipun inflasi cenderung dianggap berdampak negatif, dalam konteks penelitian ini, inflasi mencerminkan adanya pertumbuhan ekonomi yang mendorong daya beli. Secara simultan, ketiga variabel independen tersebut terbukti berpengaruh signifikan terhadap daya beli masyarakat.