IMPLEMENTASI KEBIJAKAN RAWAT INAP STANDAR (KRIS): STUDI KASUS PELAYANAN KESEHATAN DAN KEPATUHAN REGULASI DI RUMAH SAKIT BUNDA SEJATI
Main Article Content
Abstract
This study aims to explore how the KRIS policy is implemented at RS Bunda Sejati in an effort to improve the quality of inpatient services for JKN participants. The research employs a qualitative descriptive method with a case study approach. Data sources include hospital leadership, the head of inpatient care, quality assurance teams, and administrative staff involved in BPJS claims and financing. Data were collected through in-depth interviews, observation, and documentation. The analysis was conducted using the Van Meter and Van Horn policy implementation model, which comprises six variables: (1) policy standards and objectives, (2) resources, (3) characteristics of the implementing agency, (4) inter-organizational communication, (5) disposition of implementers, and (6) socio-economic and political conditions. The findings indicate that the implementation of KRIS at RS Bunda Sejati has progressed positively, supported by new building infrastructure, strong managerial commitment, and internal quality systems. However, several challenges remain, including infrastructure limitations in older buildings, constraints in human resources and funding, and cultural resistance among some implementers. Furthermore, coordination with external stakeholders and regulators requires enhancement to ensure that the policy is not merely administrative in nature but substantively improves health service delivery. Overall, the implementation of KRIS at RS Bunda Sejati reflects the critical importance of synergy between internal hospital readiness and external regulatory support.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana implementasi kebijakan KRIS di RS Bunda Sejati dalam rangka meningkatkan mutu layanan rawat inap bagi peserta Jaminan Kesehatan Nasional (JKN). Penelitian menggunakan metode kualitatif deskriptif dengan pendekatan studi kasus. Sumber data dalam penelitian ini terdiri dari pimpinan rumah sakit, kepala instalasi rawat inap, tim mutu, serta staf administrasi terkait pembiayaan dan BPJS. Teknik pengumpulan data dilakukan melalui wawancara mendalam, observasi, dan dokumentasi. Data dianalisis menggunakan model implementasi kebijakan dari Van Meter dan Van Horn yang mencakup enam variabel: 1) standar dan tujuan kebijakan, 2) sumber daya, 3) karakteristik organisasi pelaksana, 4) komunikasi antar organisasi, 5) disposisi pelaksana, serta 6) kondisi sosial, ekonomi, dan politik. Hasil penelitian menunjukkan bahwa implementasi KRIS di RS Bunda Sejati telah berjalan secara progresif dengan dukungan infrastruktur gedung baru, komitmen manajemen, dan sistem mutu internal. Namun demikian, masih terdapat tantangan berupa keterbatasan pada gedung lama, keterbatasan sumber daya manusia dan anggaran, serta resistensi kultural dari sebagian pelaksana. Koordinasi dengan pemangku kebijakan eksternal juga perlu ditingkatkan agar kebijakan tidak hanya berjalan administratif, tetapi menyentuh substansi pelayanan. Secara keseluruhan, implementasi KRIS di RS Bunda Sejati mencerminkan pentingnya sinergi antara kesiapan internal rumah sakit dan dukungan eksternal dari regulator.
Downloads
Article Details
Section
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial-ShareAlike 4.0 International License.
How to Cite
References
[1] H. Wahyuni, B., Nugrahayu, “Faktor yang Mempengaruhi Masyarakat Mengikuti Program Jaminan Kesehatan Nasional di Wilayah Kerja UPTD Puskesmas Takkalalla Kabupaten Wajo,” Wind. Public Heal. J., vol. 3(1), 157–, 2022, doi: https://doi.org/10.33096/woph.v3i1.357.
[2] B. B. Amadea, C. P., Rahardjo, “Pemanfaatan Kartu Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) Di Puskesmas. Indonesian,” J. Public Heal. Nutr., vol. 2(1), 7–18, 2022, doi: https://doi.org/10.15294/ijphn.v2i1.51551.
[3] N. Siregar, “Menentukan Model Implementasi Kebijakan dalam Menganalisis Penyelenggaraan Pelatihan Kepemimpinan Administrator (PKA),” JISOS J. Ilmu Sos. 1(7)., 2022.
[4] R. M. Rosenbloom, D. H., Kravchuk, R. S., Clerkin, Public Administration (9th Editio). Routledge., 2022. doi: https://doi.org/10.4324/9781003198116.
[5] R. Ingaggiati, M., Guerci, M., Barbato, G., Ruffini, “The Bureaucracy versus Post‐Bureaucracy Paradox in Public Administration: A Historical Perspective on the Selection and Training of Public Managers,” Public Adm. 1–22., 2025, doi: https://doi.org/10.1111/padm.13074.
[6] A. Dwiyanto, “Mewujudkan Good Governance Melalui Pelayanan Publik (4th ed.).,” Gadjah Mada Univ. Press., 2014, [Online]. Available: https://ugmpress.ugm.ac.id/id/product/sosial-politik/mewujudkan-good-governance-melalui-pelayanan-publik
[7] P. Engin, Z., Treleaven, “Algorithmic Government: Automating Public Services and Supporting Civil Servants in using Data Science Technologies,” Comput. J., vol. 62(3), 448, 2019, doi: https://doi.org/10.1093/comjnl/bxy082.
[8] I. A. Permatasari, “Kebijakan Publik (Teori, Analisis, Implementasi dan Evaluasi Kebijakan),” TheJournalish Soc. Gov. 1(1)., 2020.
[9] H. Sholeh, N. R. M., Muchsin, S., Anadza, “Implementasi Model Richard Mathland Dalam Kebijakan Home Learning di Kondisi Pandemi COVID-19 ( Studi Kasus Dinas Pendidikan Kabupaten Probolinggo ),” Respon Publik, 15(9)., 2021.
[10] A. Susilo, “Regulatory Technology untuk Digitalisasi Proses Kepatuhan (Studi Kasus Bank Swasta di Indonesia),” Infotech Journal, 9(1), 252–258, 2023, doi: https://doi.org/10.31949/infotech.v9i1.5460.
[11] S. Wijayanti, L. E., Kristianto, P., Damar, P., Wawan, “Faktor-faktor yang Mempengaruhi Kepatuhan Terhadap Pengendalian Intern,” J. Ris. Akunt. Dan Audit., vol. 9(3), 15–2, 2022, doi: https://doi.org/10.55963/jraa.v9i3.485.
[12] E. Wahyu Hidayat, “Efektifitas Pelayanan Publik Dasar Bidang Kesehatan Di Kabupaten Lebak,” Fak. Ilmu Sos. dan Ilmu Polit., 2021.
[13] M. Arwidiana, D. P., Sudiari, “Implementasi Kebijakan Pelayanan Kesehatan Tradisional di Puskesmas I Denpasar Utara,” J. Ilm. Cakrawarti, 7(1), 134–162, 2024, doi: https://doi.org/10.47532/jic.v7i1.1023.
[14] Y. Rifa’i, “Analisis Metodologi Penelitian Kulitatif dalam Pengumpulan Data di Penelitian Ilmiah pada Penyusunan Mini Riset,” Cendekia Inov. Dan Berbudaya, 1(1), 31–37, 2023, doi: https://doi.org/10.59996/cendib.v1i1.155.
[15] A. R. S. Nasution, “Identifikasi Permasalahan Penelitian,” ALACRITY J. Educ. 13–19., 2021, doi: https://doi.org/10.52121/alacrity.v1i2.21.