LEUIT : SEBAGAI WARISAN KEARIFAN LOKAL DAN PENOPANG KETAHANAN PANGAN MASYARAKAT BADUY
Main Article Content
Abstract
Leuit atau lumbung padi sebagai simbol kearifan lokal masyarakat adat baduy dalam menjaga ketahanan pangan secara mandiri dan berkelanjutan. Dalam penelitian ini menungkap bagaimana fungsi leuit sebagai kearifan lokal warisan leluhur nenek moyang dalam menjaga dan menopang ketersedian pangan masyarakat baduy. Metode yang digunakan adalah kualitatif dengan pendekatan studi pustaka untuk menelusuri literatur terkait tradisi penyimpanan padi dalam leuit. Dari hasil penelitian ini menunjukan bahwa teknik menyimpan padi atau gabah ladang ke dalam leuit tidak hanya mempu menjaga kuliatas padi saja hingga puluhan tahun, tetapi juga memenuhi standar ketahanan penyimpanan seperti yang sudah ditetapkan oleh IRRI. Selain itu pula teknik penyimpanan yang dilakuakan secara tradisional serta ekologis ini terbukti efektif dalam menghindari kerusakan akibat. Tradisi leuit bukan sekadar praktik budaya, melainkan juga solusi lokal yang tangguh terhadap tantangan krisis pangan global. Oleh karena itu, praktik ini penting untuk dilestarikan dan dapat dijadikan sebagai inspirasi bagi pengembangan kebijakan ketahanan pangan di tingkat nasional.
Kata kunci: Leuit, Baduy, kearifan lokal, ketahanan pangan, budaya adat
Abstrack
Leuit or rice barns symbolise the local wisdom of the Baduy indigenous people in maintaining food security independently and sustainably. This study reveals how leuit function as local wisdom inherited from ancestors in maintaining and supporting food availability for the Baduy community. The method used is qualitative with a literature review approach to explore literature related to the tradition of storing rice in leuit. The results of this study show that the technique of storing rice or paddy in leuit not only preserves the quality of rice for decades but also meets the storage durability standards set by IRRI. Additionally, this traditional and ecological storage technique has proven effective in preventing damage caused by external factors. The leuit tradition is not merely a cultural practice but also a resilient local solution to the challenges of the global food crisis. Therefore, this practice is important to preserve and can serve as inspiration for the development of national food security policies.
Keywords: Leuit, Baduy, local wisdom, food security, traditional culture
Article Details
Section
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.
How to Cite
References
Garna, J. (1974), Masyarakat dan Kebudayaan Baduy I.Bandung: Jurusan Antropologi Fakultas Sastra Unpad..
IRRI (The International Rice Research Institute). (2004). Training-Manual Grain-Storage. The International Rice Research Institute, USA.
Iskandar, J & Iskandar, B. S. (2017). KEARIFAN EKOLOGI ORANG BADUY DALAM KONSERVASI PADI DENGAN “SISTEM LEUIT” Jurnal Biodjati, 2 (1)
Jambak, Irvan dkk. (2014). Kajian Tradisi Teknologi Membangun Bangunan Masyarakat Baduy di Kampung Ciboleger Studi Kasus : Bangunan-Bangunan Di Kampung Ciboleger, Jurnal Reka Karsa, Teknik Arsitektur Itenas | No.4 | Vol.2
Kurnia, A., & Sihabudin, A. (2010). Saatnya Baduy Bicara. PT Bumi Aksara.
Njatrijani, R. (2018). Kearifan lokal dalam perspektif budaya Kota Semarang. Gema keadilan, 5(1), 16–31.
Nurlidiawati, N., & Ramadayanti, R. (2021). Peranan Kearifan Lokal (Local Wisdom) dalam Menjaga Keseimbangan Alam (Cerminan Masyarakat Adat Ammatoa di Kajang). AlHikmah, 23(1), 40–53
Prabowo, R. (2010). Kebijakan Pemerintah Dalam Mewujudkan Ketahanan Pangan di Indonesia.Mediagro6 (2):62-73
Reijintjes, C., Haverkort, B., & Waters-Bayer, A. (1992). Farming for the Future: An Introduction to Low-External-Input and Sustainable Agiculture. London and Basingstoke: The Macmillan PressLtd.
Toledo, V. M. (2000). Ethnoecology: A conceptual framework for the study of indigenous knowledge on nature. Plenary lecture, Seventh International Congress of Ethnobiology, Athens, Ga, 22-27 October 2000.