PENGEMBANGAN E-LKPD MATERI BIOTEKNOLOGI KONVENSIONAL SMA KELAS X MELALUI KAJIAN PEMBUATAN TEMPE BIJI DURIAN (Durio zibethinus)

• Hanny Melyana Oktavia Hutabarat

  Universitas Riau

  Author

• Imam Mahadi

  Author

• Wan Syafii

  Universitas Riau

  Author

          Tempe is one of the popular food products in Indonesia made from soybeans. However, most soybean production is still imported. To overcome this, durian seeds replace soybeans in making tempeh, because durian seeds contain high protein but are still minimally used. This study aims to utilize durian seeds (Durio zibethinus) as an alternative ingredient for making tempe and to analyze the effect of boiling time on tempe quality. In addition, this study also aims to produce an E-LKPD design based on the results of the study as Conventional Biotechnology material for grade X SMA to increase student interest and motivation to learn. The research method used was a non-factorial Completely Randomized Design (CRD) experiment with five boiling time treatments (0, 30, 40, 50, and 60 minutes) and three replications. The results of organoleptic and hedonic tests showed that durian seed tempe with the best results was in the 60-minute boiling treatment with the category of compact solid texture, clean white color, distinctive tempeh aroma, and very savory taste.. So that it gets the category of tempeh very much liked by the panelists. and the highest level of panelist preference is very much liked. Furthermore, the development of E-LKPD uses the ADDIE model (analysis, design, and development stages). The results of this study indicate that the E-LKPD product that has been developed is feasible for use in conventional biotechnology learning in class X of high school.

Keyword: Boiling Time; Conventional Biotechnology; Durian Seeds; E-LKPD; Tempe.

          Tempe merupakan salah satu produk pangan populer di Indonesia yang berbahan dasar kedelai. Namun produksi pemenuhan kebutuhan kedelai sebagian besar diperoleh secara impor. Untuk mengatasi hal tersebut, biji durian berpotensi sebagai pengganti kedelai dalam pembuatan tempe, karena biji durian mengandung protein tinggi namun masih minim pemanfaatannya. Penelitian ini bertujuan untuk memanfaatkan biji durian (Durio zibethinus) sebagai bahan alternatif pembuatan tempe dan menganalisis pengaruh lama perebusan terhadap kualitas tempe. Selain itu, penelitian ini juga bertujuan untuk menghasilkan rancangan E-LKPD berdasarkan hasil penelitian sebagai bahan materi Bioteknologi Konvensional kelas X SMA guna meningkatkan minat dan motivasi belajar siswa. Metode penelitian terdiri dari eksperimen Rancangan Acak Lengkap (RAL) non faktorial dengan lima perlakuan lama perebusan (0, 30, 40, 50, dan 60 menit) dan tiga ulangan. Hasil uji organoleptik dan hedonik menunjukkan bahwa tempe biji durian dengan hasil terbaik yaitu pada perlakuan perebusan 60 menit dengan kategori bertekstur padat kompak, warna putih bersih, beraroma khas tempe, dan memiliki rasa sangat gurih. Sehingga mendapatkan kategori tempe yang sangat disukai oleh panelis dan tingkat kesukaan panelis tertinggi yaitu sangat suka. Selanjutnya pengembangan E-LKPD menggunakan model ADDIE (analisis, desain, dan pengembangan). Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa produk E-LKPD yang telah dikembangkan layak digunakan dalam pembelajaran bioteknologi konvensional di kelas X SMA.

Kata kunci: Biji Durian; Bioteknologi Konvensional; E-LKPD; Lama Perebusan; Tempe.

1. Hanny Melyana Oktavia Hutabarat, Universitas Riau

   Pendidikan Biologi, FKIP, Universitas Riau

2. Imam Mahadi

   Pendidikan Biologi, FKIP, Universitas Riau

3. Wan Syafii, Universitas Riau

   Pendidikan Biologi, FKIP, Universitas Riau

• pdf

This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.