PENTINGNYA ASESMEN DIAGNOSTIK UNTUK KETERCAPAIAN PEMBELAJARAN MATEMATIKA

Main Article Content

Konita Konita

Abstract

Asesmen diagnostik merupakan salah satu komponen penting dalam sistem pendidikan modern yang bertujuan untuk mengidentifikasi kemampuan awal, kekuatan, dan kelemahan peserta didik sebelum proses pembelajaran dimulai. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pentingnya asesmen diagnostik dalam meningkatkan ketercapaian pembelajaran matematika di sekolah. Metode penelitian yang digunakan adalah studi literatur sistematis dengan menganalisis berbagai publikasi ilmiah terkait implementasi asesmen diagnostik dalam pembelajaran matematika. Hasil penelitian menunjukkan bahwa asesmen diagnostik memberikan kontribusi signifikan dalam meningkatkan hasil belajar matematika melalui identifikasi kemampuan prasyarat siswa, pemetaan karakteristik belajar, dan penyesuaian strategi pembelajaran. Implementasi asesmen diagnostik yang efektif dapat meningkatkan ketuntasan belajar siswa hingga 87-92% dan nilai rata-rata kelas meningkat dari 61,5 menjadi 80,12. Namun, terdapat tantangan dalam implementasinya seperti keterbatasan pemahaman guru (25%), kesulitan menyesuaikan instrumen untuk siswa berkebutuhan khusus (8,33%), dan keterbatasan waktu pelaksanaan (70,83%). Penelitian ini menyimpulkan bahwa asesmen diagnostik merupakan strategi yang efektif untuk meningkatkan ketercapaian pembelajaran matematika dengan syarat adanya pelatihan yang memadai bagi guru dan dukungan sistem yang komprehensif.


 


Diagnostic assessment is one of the important components in modern education systems that aims to identify students' initial abilities, strengths, and weaknesses before the learning process begins. This study aims to analyze the importance of diagnostic assessment in improving mathematics learning achievement in schools. The research method used is a systematic literature study by analyzing various scientific publications related to the implementation of diagnostic assessment in mathematics learning. The results show that diagnostic assessment makes a significant contribution to improving mathematics learning outcomes through identifying students' prerequisite abilities, mapping learning characteristics, and adjusting learning strategies. Effective implementation of diagnostic assessment can increase student learning completeness up to 87-92% and class average scores increase from 61.5 to 80.12. However, there are challenges in its implementation such as limited teacher understanding (25%), difficulty adjusting instruments for students with special needs (8.33%), and limited implementation time (70.83%). This research concludes that diagnostic assessment is an effective strategy for improving mathematics learning achievement provided there is adequate training for teachers and comprehensive system support.

Article Details

Section

Articles

Author Biography

Konita Konita, Universitas Indraprasta PGRI

Pascasarjana Pendidikan MIPA, Universitas Indraprasta PGRI Jakarta

How to Cite

PENTINGNYA ASESMEN DIAGNOSTIK UNTUK KETERCAPAIAN PEMBELAJARAN MATEMATIKA. (2025). Sindoro: Cendikia Pendidikan, 16(12), 111-120. https://doi.org/10.99534/r7tjrm23

References

1. Alimuddin. (2023). Implementasi Asesmen Diagnostik dalam Upaya Meningkatkan Hasil Belajar Matematika di Sekolah Dasar. Jurnal Pendidikan dan Kebudayaan, 13(67), 509-531.

2. Andriani, R., & Rasto, R. (2019). Motivasi Belajar Sebagai Determinan Hasil Belajar Siswa. Jurnal Pendidikan Manajemen Perkantoran, 4(1), 80-86.

3. Arikunto, S. (2013). Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: PT Rineka Cipta.

4. Baruta, L. (2023). Asesmen Pembelajaran pada Kurikulum Merdeka Pendidikan Anak Usia Dini, Pendidikan Dasar, dan Pendidikan Menengah. Jakarta: Kemendikbudristek.

5. Budiono, H., & Hatip, A. (2023). Prinsip-Prinsip Asesmen Diagnostik dalam Kurikulum Merdeka. Jurnal Pendidikan Indonesia, 12(2), 45-58.

6. Conforme, J. M., Astudillo, M. B., & Duran, E. J. (2019). Diagnostic Assessment in Mathematics: A Tool for Improving Learning Outcomes. International Journal of Education and Research, 7(3), 123-134.

7. Djayadin, A., & Munastiwi, E. (2020). Permasalahan Konsentrasi Belajar dalam Pembelajaran Daring. Jurnal Obsesi: Jurnal Pendidikan Anak Usia Dini, 5(1), 108-115.

8. Fan, Y., van der Graaf, J., Lim, L., Raković, M., Singh, S., Kilgour, J., ... & Gašević, D. (2021). Towards investigating the validity of measurement of self-regulated learning based on trace data. Metacognition and Learning, 17(3), 949-987.

9. Fitria, E., Susilo, M. J., Fuadi, M., Suryono, S., Yuniawan, A. T., Yuliani, B., ... & Sarni, S. (2024). Strategi Asesmen Diagnostik Wujud Refleksi Diri untuk Meningkatkan Kualitas Pembelajaran Guru. Semarang: Wawasan Ilmu.

10. Insani, N., Nuroso, H., & Purnamasari, I. (2023). Analisis Hasil Asesmen Diagnostik sebagai Dasar Pembelajaran Berdiferensiasi. Jurnal Pendidikan Dasar, 11(2), 178-185.

11. Kemendikbud RI. (2020). Keputusan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 719/P/2020 tentang Pedoman Pelaksanaan Kurikulum pada Satuan Pendidikan dalam Kondisi Khusus. Jakarta: Kemendikbud RI.

12. Kuryani, A., & Lestari, H. (2023). Implementasi Asesmen Diagnostik dalam Pembelajaran Berdiferensiasi. Jurnal Pendidikan dan Pembelajaran, 8(1), 20-30.

13. Laulita, S., Marzoan, M., & Rahayu, S. (2022). Analisis Kesiapan Guru dalam Mengimplementasikan Asesmen Diagnostik. Jurnal Kependidikan, 14(3), 245-256.

14. Lestari, H., & Kuryani, A. (2023). Asesmen Diagnostik Kognitif dan Non-Kognitif dalam Pembelajaran. Jurnal Evaluasi Pendidikan, 9(2), 112-125.

15. Liang, C., Zheng, Z., & Tenenbaum, J. B. (2021). Diagnostic assessment in mathematics education: A systematic review. Educational Assessment, 26(4), 287-305.

16. Marlina, M. (2019). Panduan Pelaksanaan Model Pembelajaran Berdiferensiasi di Sekolah Inklusif. Padang: Universitas Negeri Padang.

17. Maut, S. (2022). Asesmen Diagnostik dalam Implementasi Kurikulum Merdeka di SD Negeri 1 Tongkuno. Jurnal Pendidikan Dasar, 10(1), 67-78.

18. Mutiani, M., Sapriya, S., Handy, M. R. N., Abbas, E. W., & Jumriani, J. (2020). Penerapan Asesmen Diagnostik Non-Kognitif dalam Pembelajaran IPS. Jurnal Pendidikan IPS, 11(2), 91-102.

19. Natasari, D., Yuliani, G., & Sari, N. (2023). Pengembangan Instrumen Asesmen Diagnostik untuk Meningkatkan Kualitas Pembelajaran. Jurnal Inovasi Pendidikan, 8(3), 156-168.

20. Paulsen, K., & Valdivia, S. (2022). The effectiveness of diagnostic assessment in improving student learning outcomes. Journal of Educational Research, 45(2), 234-248.

21. Perbukuan Kemendikbudristek. (2021). Panduan Pembelajaran dan Asesmen Kurikulum Merdeka. Jakarta: Kemendikbud RI.

22. Permata, A., Santoso, B., & Wijaya, C. (2017). Perbedaan Tujuan Asesmen Diagnostik Kognitif dan Non-Kognitif. Jurnal Evaluasi Pendidikan, 3(1), 45-52.

23. Pusmenjar. (2021). Modul Asesmen Diagnostik Kognitif dan Non-Kognitif. Jakarta: Pusat Asesmen dan Pembelajaran.

24. Sayekti, I. C. (2022). Tantangan Guru dalam Menyusun Asesmen Diagnostik di Sekolah Dasar. Jurnal Pendidikan Guru Sekolah Dasar, 9(4), 189-198.

25. Setiawan, D., Ramadhani, S., & Putri, A. (2022). Peran Asesmen Diagnostik dalam Kurikulum Merdeka. Jurnal Pendidikan Indonesia, 8(2), 28-40.

26. Soeharto, S., Csapó, B., Sarimanah, E., Dewi, F. I., & Sabri, T. (2019). A review of students' common misconceptions in science and their diagnostic assessment tools. Jurnal Pendidikan IPA Indonesia, 8(2), 247-266.

27. Tang, J., & Zhan, Y. (2021). The role of diagnostic assessment in personalized learning. Educational Technology Research and Development, 69(3), 1245-1265.

28. Wardani, I. G. A. K., & Budiadnya, I. W. (2023). Peran Guru dalam Implementasi Asesmen Diagnostik. Jurnal Pendidikan dan Pembelajaran, 15(1), 60-75.

29. Yani, A., Rahman, B., & Sari, D. (2023). Pentingnya Asesmen Diagnostik Non-Kognitif dalam Pembelajaran. Jurnal Evaluasi Pendidikan, 11(1), 78-90.

30. Yarullin, I. F., Bushmeleva, N. A., Tsyrkun, I. I., Sidleisnikov, N. S., & Captain, L. G. (2016). Diagnostic assessment as a tool for management decisions in the educational process. International Review of Management and Marketing, 6(2), 159-166.

31. Yusyfia, S., Nuroso, H., & Purnamasari, I. (2024). Pemetaan Permasalahan Guru dalam Melaksanakan Asesmen Diagnostik. Jurnal EDUCATIO, 11(1), 74-81.

32. Zhan, Y., Shu, Z., & Liu, Q. (2021). Advances in cognitive diagnostic assessment for educational applications. Applied Psychological Measurement, 45(7-8), 539-555.

Similar Articles

You may also start an advanced similarity search for this article.