KONTRIBUSI KITAB RISALAH AHLI SUNNAH WAL JAMA’AH KARYA KH.HASYIM ASY’ARI DALAM KAJIAN DAN PERKEMBANGAN HADIS DI INDONESIA
Main Article Content
Abstract
Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis kontribusi kitab Risalah Ahli Sunnah wal Jama’ah karya KH. Hasyim Asy’ari terhadap kajian dan perkembangan hadis di Indonesia. Kitab tersebut merupakan salah satu karya penting dalam pemikiran Islam Nusantara, khususnya dalam membangun kerangka teologis dan metodologis berbasis Ahli Sunnah wal Jama’ah (Aswaja), serta menunjukkan pendekatan khas pesantren dalam memahami dan mengamalkan hadis. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif-deskriptif dengan pendekatan kepustakaan (library research). Data dikumpulkan dari teks primer berupa kitab Risalah Ahli Sunnah wal Jama’ah, serta diperkuat oleh sumber-sumber sekunder seperti jurnal ilmiah, buku-buku referensi, dan hasil penelitian terdahulu yang relevan. Teknik analisis yang digunakan adalah analisis isi (content analysis) terhadap struktur isi kitab, metode pemahaman hadis yang digunakan KH. Hasyim Asy’ari, serta integrasinya dalam pendidikan dan pemikiran keislaman kontemporer. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kitab ini berperan signifikan dalam lima aspek utama. Pertama, kitab ini memiliki posisi penting dalam tradisi studi hadis di pesantren, karena memadukan pendekatan sanad-matan dan konteks sosial. Kedua, metodologi pemahaman hadis KH. Hasyim Asy’ari bersifat menyeluruh dan berpijak pada dalil, maqāshid, serta kearifan lokal. Ketiga, kitab ini memperkuat manhaj Aswaja dan membentengi umat dari paham ekstrem dan takfiri. Keempat, dalam bidang pendidikan, kitab ini menjadi materi utama dalam kurikulum pesantren dan alat transmisi nilai-nilai moderasi. Kelima, relevansi kitab ini terbukti dalam menjawab tantangan pemikiran keislaman kontemporer, seperti sekularisasi, radikalisme, dan pemahaman keagamaan instan. Penelitian ini menegaskan bahwa Risalah Ahl al-Sunnah wa al-Jama’ah tidak hanya sebagai warisan keilmuan klasik, tetapi juga sebagai fondasi pemikiran Islam Nusantara yang hidup, moderat, dan solutif.