LIVING SUNNAH: STUDI KONSEPTUAL DAN MODEL PRAKTIK SUNNAH NABI DALAM KEHIDUPAN MASYARAKAT MUSLIM
Main Article Content
Abstract
Living Sunnah refers to the practice of the Prophet Muhammad’s saw traditions that are not limited to textual hadith, but are embodied in the lived traditions of Muslim communities in various aspects of life. This study aims to explore the meaning of Living Sunnah and to identify its models of application in society. Using a descriptive qualitative approach and literature review as the main method, the findings show that Living Sunnah is manifested in three main models: written tradition, oral tradition, and practical tradition. The written tradition appears in the form of hadith quotations displayed in public spaces; the oral tradition is transmitted through teaching in pesantren, religious gatherings, and families; while the practical tradition is expressed through acts of worship and religious culture such as aqiqah, reciting shalawat, and other social religious practices. These three models demonstrate how the Sunnah of the Prophet saw continues to live, be transmitted, and contextualized within the lives of Muslims. This study recommends a critical understanding of Living Sunnah to ensure its alignment with authentic hadith.
Living Sunnah merupakan konsep pengamalan Sunnah Nabi Muhammad saw yang tidak hanya terbatas pada teks hadits, tetapi juga hidup dalam bentuk tradisi yang dijalankan oleh masyarakat Muslim dalam berbagai aspek kehidupan. Studi ini bertujuan untuk mengkaji pengertian Living Sunnah serta memetakan model-model pengamalannya di masyarakat. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif deskriptif dengan studi pustaka sebagai metode utama. Hasil kajian menunjukkan bahwa Living Sunnah terbagi ke dalam tiga model utama: tradisi tulisan, tradisi lisan, dan tradisi praktik. Tradisi tulisan tampak dalam penulisan kutipan hadits di ruang publik; tradisi lisan berkembang dalam transmisi keilmuan di pesantren, pengajian, dan keluarga; sedangkan tradisi praktik diwujudkan dalam bentuk ibadah dan budaya keagamaan seperti aqiqah, membaca shalawat, dan amalan sosial lainnya. Ketiga model tersebut mencerminkan bagaimana Sunnah Nabi saw tetap hidup, ditransmisikan, dan diamalkan secara kontekstual dalam kehidupan umat Islam. Kajian ini merekomendasikan perlunya pemahaman kritis terhadap Living Sunnah agar tetap sesuai dengan hadits yang sahih.