MEWUJUDKAN ZERO WASTE CITY MELALUI KERJASAMA PEMERINTAH DENGAN SEKTOR SWASTA DI KECAMATAN BENOWO KOTA SURABAYA
Main Article Content
Abstract
Permasalahan pengelolaan sampah di Kota Surabaya, khususnya di Kecamatan Benowo, semakin kompleks seiring meningkatnya volume timbulan sampah yang mencapai ±1.805,5 ton per hari pada tahun 2025. Kapasitas Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Benowo yang mulai kritis menuntut adanya inovasi dalam sistem pengelolaan sampah yang berkelanjutan. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis strategi kolaborasi antara pemerintah dan sektor swasta dalam mewujudkan konsep Zero Waste City di Kecamatan Benowo. Metode yang digunakan adalah deskriptif kualitatif dengan pendekatan studi pustaka, mengkaji berbagai sumber sekunder seperti artikel ilmiah, laporan pemerintah, dan dokumentasi kebijakan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kolaborasi melalui pengoperasian Pembangkit Listrik Tenaga Sampah (PLTSa) Benowo bersama PT Sumber Organik dan PT Sumber Alam Selaras telah memberikan kemajuan signifikan, seperti penerapan teknologi gasifikasi dan landfill gas collection. Namun, masih terdapat berbagai tantangan, antara lain keterbatasan anggaran, rendahnya partisipasi masyarakat, serta kurangnya transparansi dan akses informasi publik terkait pengelolaan sampah. Selain itu, ketergantungan pemerintah pada sektor swasta dalam pendanaan dan operasional menunjukkan adanya ketimpangan peran dalam kemitraan strategis. Penelitian ini merekomendasikan perlunya penguatan kebijakan, peningkatan edukasi dan partisipasi masyarakat, serta pengembangan sistem pengawasan yang lebih transparan dan akuntabel agar visi Zero Waste City dapat terwujud
secara berkelanjutan. Temuan ini diharapkan dapat menjadi rujukan bagi pengembangan model kemitraan pengelolaan sampah di kota-kota besar lainnya di Indonesia.
Downloads
Article Details
Section
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial-ShareAlike 4.0 International License.