KESANTUNAN BERBAHASA ADMIN PARTAI POLITIK DI TIKTOK: STUDI BALASAN AKUN @GERINDRA TERHADAP KOMENTAR NEGATIF
Main Article Content
Abstract
Penelitian ini menyelidiki strategi kesantunan linguistik yang digunakan oleh pengelola akun TikTok resmi partai politik Gerindra dalam menanggapi komentar negatif pengguna. Platform media sosial, khususnya TikTok, menghadirkan tantangan unik bagi para pelaku institusi untuk menjaga kesopanan digital sambil berinteraksi dengan publik. Dengan menggunakan pendekatan deskriptif kualitatif yang didasarkan pada teori kesopanan Brown dan Levinson (1987), penelitian ini menganalisis interaksi respons komentar yang diposting antara bulan Januari dan April 2025. Temuan ini mengungkapkan bahwa admin mengadopsi berbagai strategi kesopanan, kesopanan positif, tidak dicatat, tidak dicatat, dan penghindaran bergantung pada intensitas emosional dan isi komentar. Beberapa respons menggunakan empati dan bahasa inklusif untuk meredakan ketegangan, sementara respons lainnya menggunakan ironi, humor, atau sanggahan langsung. Khususnya, muncul pola humor dan sarkasme strategis, yang mencerminkan upaya untuk memanusiakan institusi tersebut dan menarik perhatian pengguna TikTok yang lebih muda. Namun hal ini juga berisiko menurunkan citra formal partai politik. Selain itu, tidak adanya tanggapan substansial terhadap topik-topik yang sensitif secara sosial seperti #SaveRajaAmpat menyoroti keterlibatan selektif, yang mungkin didorong oleh posisi ideologis. Hasil ini menunjukkan bahwa kesantunan linguistik pada platform digital merupakan alat pragmatis dan tindakan performatif yang dibentuk oleh faktor ideologis, emosional, dan kontekstual. Studi ini berkontribusi pada pragmatik digital dan menggarisbawahi peran strategi bahasa dalam komunikasi politik di media interaktif.