ANALISIS KEKERASAN YANG MELIBATKAN APARAT TNI DI DELI SERDANG DALAM PERSPEKTIF ETIKA PROFESI MILITER
Main Article Content
Abstract
Kekerasan yang melibatkan aparat Tentara Nasional Indonesia (TNI) terhadap masyarakat sipil merupakan persoalan serius yang mencerminkan krisis dalam implementasi etika profesi militer. Penelitian ini menganalisis kasus kekerasan di Deli Serdang, Sumatera Utara, yang melibatkan anggota TNI dari Batalyon Artileri Medan (Armed) 2/105 Kilap Sumagan. Peristiwa ini menewaskan satu warga dan melukai puluhan lainnya, serta menunjukkan adanya penyimpangan terhadap nilai-nilai etika militer yang seharusnya menjadi pedoman dalam menjalankan tugas. Dengan pendekatan kualitatif-deskriptif, penelitian ini menyoroti faktor penyebab kekerasan, kelemahan sistem peradilan militer, dan dampaknya terhadap kepercayaan masyarakat. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pemahaman yang salah terhadap konsep "jiwa korsa" serta lemahnya akuntabilitas dalam sistem peradilan militer menjadi faktor utama penyebab insiden tersebut. Selain itu, kekerasan oleh aparat TNI berdampak signifikan terhadap erosi kepercayaan masyarakat terhadap institusi militer. Untuk mencegah terulangnya kasus serupa, diperlukan reformasi sistem peradilan militer, peningkatan pendidikan etika profesi, dan penguatan mekanisme pengawasan internal dan eksternal.
Kata kunci: Kekerasan, Militer, Etika Profesi.