DAMPAK MEDIA SOSIAL TERHADAP KESEHATAN MENTAL REMAJA DI ERA DIGITAL
Main Article Content
Abstract
Social media has become an integral part of adolescent life, serving as a platform for self-expression and virtual social interaction. However, the high intensity of social media usage also presents serious implications for adolescents' mental health. This study aims to assess the extent to which social media influences the psychological well-being of adolescents by employing a literature review method. The analysis draws upon various sources, including scientific journals, academic articles, and relevant research reports. Findings indicate that excessive use of social media is closely associated with an increased risk of mental health issues, such as stress, anxiety, depression, sleep disturbances, and reduced self-confidence. Contributing factors include cyberbullying, negative comments, unrealistic social comparisons, and exposure to psychologically harmful content. On the other hand, social media also offers positive aspects, such as fostering creativity and expanding social networks, when used appropriately and in moderation. Therefore, it is essential to enhance digital literacy among adolescents and involve the active role of parents and educators in supervising social media usage. Such efforts are expected to mitigate negative effects and maximize the benefits of social media on adolescents' mental well-being.
Media sosial telah menjadi bagian integral dalam kehidupan remaja sebagai sarana untuk mengekspresikan diri dan membangun interaksi sosial secara virtual. Namun, tingginya intensitas penggunaan media sosial juga menimbulkan konsekuensi serius terhadap kesehatan mental remaja. Penelitian ini dilakukan untuk mengevaluasi sejauh mana pengaruh media sosial terhadap kondisi psikologis remaja, dengan menggunakan metode studi pustaka. Analisis dilakukan terhadap berbagai sumber literatur, seperti jurnal ilmiah, artikel akademik, dan laporan penelitian yang relevan. Hasil studi menunjukkan bahwa penggunaan media sosial secara berlebihan berkaitan erat dengan meningkatnya risiko gangguan mental, termasuk stres, kecemasan, depresi, gangguan tidur, dan menurunnya tingkat kepercayaan diri. Faktor-faktor yang memicu kondisi tersebut meliputi cyberbullying, komentar negatif, perbandingan sosial yang tidak realistis, serta paparan terhadap konten yang berdampak buruk secara psikologis. Di sisi lain, media sosial juga memiliki sisi positif, seperti memfasilitasi pengembangan kreativitas dan memperluas jaringan pertemanan, apabila digunakan secara tepat dan terkontrol. Oleh karena itu, diperlukan upaya untuk meningkatkan literasi digital di kalangan remaja serta melibatkan peran aktif orang tua dan pendidik dalam mengawasi penggunaan media sosial. Pendekatan ini diharapkan mampu meminimalkan dampak negatif dan mengoptimalkan manfaat dari media sosial terhadap kesejahteraan mental remaja.