STUDI KASUS DINAMIKA PSIKOLOGIS PASIEN GANGGUAN ATTENTION DEFICIT HYPERACTIVITY DISORDER (ADHD) DI RSUD HAJI PROVINSI JAWA TIMUR

Main Article Content

Erina Tria Novitasari

Abstract

This study evaluates the psychological dynamics of a patient with Attention Deficit Hyperactivity Disorder (ADHD) at RSUD Haji Provincial Hospital, from the symptoms to the underlying causes of the disorder. The research employs a qualitative method with a case study approach and literature review. The findings indicate that the cause of the subject’s ADHD is rooted in social or environmental factors, including maltreatment, neglect, and family issues in managing the subject's defiant, impulsive, and hyperactive behavior. The causal relationship in the subject’s diagnosis is linked to parenting patterns, particularly from the subject’s mother and father. The subject’s IQ test results show a score of 78, using the Stanford-Binet scale, with a basal age of 3 years and 6 months and a ceiling age of 7 years. According to the DSM-V TR, the causes of ADHD are not only biological and genetic but also influenced by social or environmental factors that may trigger the symptoms of ADHD. Therefore, in this case study, the cause-and-effect relationship is tied to the parenting styles of the subject’s parents and family problems in managing the subject’s impulsive, hyperactive, and defiant behaviors, which may not have initially been symptoms of ADHD but, due to improper handling, evolved into ADHD symptoms.


Penelitian ini mengevaluasi dinamika psikologis dari salah satu pasien gangguan Attention Deficit Hyperactivity Disorder (ADHD) di RSUD Haji Provinsi dari gejala hingga penyebab subjek dapat mengalami gangguan tersebut. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan pendekatan studi kasus dan kajian literatur. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penyebab subjek mengalami gangguan ADHD adalah karena faktor sosial atau lingkungan yang mana terjadinya maltreatment, pengabaian juga masalah dalam keluarga dalam menangani subjek yang menampilkan perilaku membangkang, impulsif, dan hiperaktif. Hubungan yang terjadi dalam sebab akibat pada diagnosa subjek bisa dikaitkan dengan bentuk pola asuh yang diberikan lingkungan keluarga terutama ibu dan ayah subjek. Hasil dari tes IQ yang dilakukan oleh subjek didapatkan hasil IQ dengan angka 78, tes IQ menggunakan Stanford Binet yang basal berada di umur 3 tahun 6 bulan dan ceiling 7 tahun. Sesuai yang tertulis dalam DSM-V TR dijelaskan bahwa penyebab ADHD selain dari faktor biologis dan genetik tetapi juga terdapat pengaruh sosial atau lingkungan yang bisa menjadi faktor penyebab munculnya symptom ADHD. Sehingga dalam studi kasus ini sebab akibat yang terjadi karena keterkaitan pola asuh yang diberikan oleh orang tua subjek kepada subjek juga masalah keluarga dalam menangani perilaku impulsif, hiperaktif, dan tingkah laku membangkang subjek yang mungkin pada awalnya bukanlah gejala ADHD tetapi karena penanganan masalah yang tidak tepat maka hal- hal tersebut berubah menjadi symptom-symptom gejala dari ADHD.

Article Details

Section

Articles

How to Cite

STUDI KASUS DINAMIKA PSIKOLOGIS PASIEN GANGGUAN ATTENTION DEFICIT HYPERACTIVITY DISORDER (ADHD) DI RSUD HAJI PROVINSI JAWA TIMUR. (2025). Liberosis: Jurnal Psikologi Dan Bimbingan Konseling, 15(4), 11-20. https://ejournal.cahayailmubangsa.institute/index.php/liberosis/article/view/4836

Similar Articles

You may also start an advanced similarity search for this article.