DINAMIKA PSIKOLOGIS INDIVIDU DENGAN GANGGUAN SKIZOAFEKTIF

Main Article Content

Fadilla Nurfi Azzahrin

Abstract

Schizoaffective disorder is a complex mental condition that combines symptoms of schizophrenia and mood disorders, such as depression or mania. This disorder causes individuals to exhibit behaviors that deviate from social norms, impacting their daily functioning. This study aims to understand the psychological dynamics of individuals with schizoaffective disorder and identify the underlying causes in a subject with schizoaffective disorder. Using a qualitative case study approach, the research was conducted through direct observation and interviews. The subject in this study was selected using purposive sampling, involving one individual. The findings indicate that the psychological dynamics of individuals with schizoaffective disorder are formed from childhood, influenced by traumatic experiences such as the loss of a parental figure. These conditions lead the subject to have difficulty in social interactions and managing emotions, often resulting in aggressive behavior. Symptoms observed include hallucinations, delusions, and extreme mood changes. Based on these findings, continuous intervention and psychological support are needed for individuals with schizoaffective disorder.


Gangguan skizoafektif adalah kondisi mental yang kompleks yang menggabungkan gejala skizofrenia dan gangguan suasana hati, seperti depresi atau mania. Gangguan ini menyebabkan individu menunjukkan perilaku yang menyimpang dari norma sosial sehingga berdampak pada fungsi sehari-hari mereka. Penelitian ini bertujuan untuk memahami dinamika psikologis individu dengan gangguan skizoafektif dan mengidentifikasi penyebab yang mendasarinya pada subjek penderita gangguan skizoafektif. Penelitian ini menggunakan pendekatan studi kasus kualitatif, penelitian ini dilakukan melalui observasi langsung dan wawancara. Subjek dalam penelitian ini berjumlah satu orang dengan menggunakan metode pemilihan purposive sampling. Hasil penelitian menunjukkan bahwa dinamika psikologis individu dengan gangguan skizoafektif terbentuk sejak masa kanak-kanak yang dipengaruhi oleh pengalaman traumatis seperti kehilangan sosok orang tua. Kondisi ini menyebabkan subjek mengalami kesulitan dalam interaksi sosial dan pengelolaan emosi, yang seringkali mengarah pada perilaku agresif. Gejala yang diamati meliputi halusinasi, delusi, dan perubahan suasana hati yang ekstrem. Berdasarkan hasil penelitian ini, diperlukan intervensi dan dukungan psikologis yang berkelanjutan untuk diberikan kepada individu dengan gangguan skizoafektif.

Article Details

Section

Articles