ANALISIS HUBUNGAN KOMPENSASI DAN KEPEMIMPINAN DENGAN KEPUASAN PEGAWAI DI UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH JAKARTA TAHUN 2025
Main Article Content
Abstract
Kepuasan kerja merupakan salah satu indikator penting dalam menilai efektivitas organisasi, terutama di lingkungan pendidikan tinggi. Berbagai faktor dapat memengaruhi tingkat kepuasan kerja pegawai, di antaranya adalah kompensasi dan kepemimpinan. Observasi awal di Universitas Muhammadiyah Jakarta (UMJ) menunjukkan bahwa sebagian pegawai menyatakan belum puas terhadap sistem kompensasi dan gaya kepemimpinan di institusi. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis hubungan antara kompensasi dan kepemimpinan terhadap kepuasan pegawai di UMJ tahun 2025. Penelitian menggunakan pendekatan kuantitatif dengan desain cross-sectional. Sampel terdiri dari 86 pegawai yang dipilih menggunakan teknik accidental sampling. Pengumpulan data dilakukan melalui kuesioner daring menggunakan Google Form. Analisis data mencakup analisis univariat untuk melihat distribusi karakteristik dan variabel, serta analisis bivariat menggunakan uji chi-square dengan tingkat signifikansi 5%. Hasil penelitian menunjukkan bahwa mayoritas pegawai menilai kompensasi dan kepemimpinan di UMJ berada dalam kategori baik. Namun, uji bivariat menunjukkan bahwa kompensasi tidak memiliki hubungan yang signifikan terhadap kepuasan kerja (p = 0,192; OR = 2,333). Sebaliknya, kepemimpinan memiliki hubungan yang signifikan terhadap kepuasan kerja (p < 0,001; OR = 7,000). Kesimpulan dari penelitian ini adalah bahwa kepemimpinan berperan lebih dominan dibandingkan kompensasi dalam memengaruhi kepuasan pegawai di UMJ. Oleh karena itu, disarankan agar pimpinan dan unit sumber daya manusia meningkatkan kualitas komunikasi, kepemimpinan partisipatif, serta transparansi dalam pengelolaan sistem kompensasi guna menciptakan lingkungan kerja yang lebih mendukung dan memuaskan bagi pegawai.
Job satisfaction is one of the important indicators in assessing organizational effectiveness, especially in higher education. Various factors can affect the level of employee job satisfaction, including compensation and leadership. Initial observations at Universitas Muhammadiyah Jakarta (UMJ) showed that some employees expressed dissatisfaction with the compensation system and leadership style at the institution. This study aims to analyze the relationship between compensation and leadership on employee satisfaction at UMJ in 2025. The study used a quantitative approach with a cross-sectional design. The sample consisted of 86 employees selected using accidental sampling technique. Data collection was conducted through an online questionnaire using Google Form. Data analysis included univariate analysis to see the distribution of characteristics and variables, and bivariate analysis using the chi-square test with a significance level of 5%. The results showed that the majority of employees rated compensation and leadership at UMJ as being in the good category. However, bivariate tests showed that compensation did not have a significant relationship with job satisfaction (p = 0.192; OR = 2.333). In contrast, leadership has a significant relationship with job satisfaction (p < 0.001; OR = 7.000). The conclusion of this study is that leadership plays a more dominant role than compensation in influencing employee satisfaction at UMJ. Therefore, it is recommended that leaders and human resource units improve the quality of communication, participative leadership, and transparency in managing the compensation system in order to create a more supportive and satisfying work environment for employees.