ANALISIS HUKUM TERHADAP PENGGUNAAN BAHAN KIMIA BERBAHAYA: STUDI KASUS DI INDONESIA

Abstract

The contamination of ethylene glycol and diethylene glycol in children's syrup medicines in Indonesia in 2022 highlighted significant weaknesses in the chemical and pharmaceutical supply chain. This incident emphasised the need for a comprehensive review of the regulatory system governing hazardous substances in all industrial sectors. A literature review method was used, focusing on law enforcement, consumer safety, and worker safety issues. The Job Creation Law, which emphasises administrative sanctions and minimises criminal liability, may render criminal law tools less effective by deterring businesses. This study emphasises the need for better oversight and increased public awareness to address this issue. Regulatory harmonisation, strengthening oversight institutions, and changing the legal culture are crucial. The dangers of hazardous chemicals pose a serious threat to Indonesia's environmental sustainability, worker safety, and public health until significant changes are made.

Kontaminasi etilen glikol dan dietilen glikol dalam obat sirup anak-anak di Indonesia pada tahun 2022 menyoroti kelemahan signifikan dalam rantai pasok kimia dan farmasi. Insiden ini menekankan perlunya tinjauan komprehensif terhadap sistem regulasi yang mengatur bahan berbahaya di semua sektor industri. Metode tinjauan literatur digunakan, dengan fokus pada penegakan hukum, keamanan konsumen, dan masalah keamanan pekerja. Undang-Undang Penciptaan Lapangan Kerja, yang menekankan sanksi administratif dan meminimalkan tanggung jawab pidana, dapat membuat alat hukum pidana kurang efektif dengan menakut-nakuti bisnis. Studi ini menekankan perlunya pengawasan yang lebih baik dan peningkatan kesadaran publik untuk mengatasi masalah ini. Harmonisasi regulasi, penguatan lembaga pengawasan, dan perubahan budaya hukum sangat penting. Bahaya bahan kimia berbahaya merupakan ancaman serius bagi keberlanjutan lingkungan Indonesia, keselamatan pekerja, dan kesehatan masyarakat hingga perubahan signifikan dilakukan.