EFEKTIFITAS PEMBERIAN PUDING TEMULAWAK UNTUK MENGATASI DEFISIT NUTRISI PADA ANAK GIZI KURANG YANG MENGALAMI PENURUNAN NAFSU MAKAN
Main Article Content
Abstract
Balita adalah kelompok anak yang rawan mengalami masalah gizi, seiring pertambahan usianya ia akan mengalami pertumbuhan dan perkembangannya. Gizi buruk pada balita usia 2-5 tahun di jawa tengah adalah 3,7%, sedangkan persentase gizi kurang adalah 13,68%. Dampak yang dapat terjadi pada balita yang mengalami gizi kurang adalah gangguan pertumbuhan dan perkembangan baik secara fisik maupun intelektual, rentan terhadap infeksi, kebutaan bahkan kematian. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efek penerapan pemberian puding temulawak untuk mengatasi gizi kurang dan meningkatkan nafsu makan anak pada usia 2-5 tahun sehingga dapat meningkatkan berat badan yang menurun. Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah metode kualitatif dengan teknik analisis kualitatif yang dilakukan dengan wawancara. Hasil analisis menunjukkan bahwa terdapat peningkatan nafsu makan oleh kedua responden dengan kenaikan berat badan An.S dari 12,1 kg menjadi 12,4 kg, dan An.M dari 6,7 kg menjadi 7,1 kg. Dapat disimpulkan bahwa pemberian puding temulawak dapat meningkatkan nafsu makan dan meningkatkan berat badan.
Kata kunci: Defisit nutrisi, kurang gizi, puding temulawak.
Abstract
Toddlers are a group of children vulnerable to nutritional problems, and as they grow older, they will experience growth and development. The prevalence of malnutrition among toddlers aged 2-5 years in Central Java is 3.7%, while the percentage of undernutrition is 13.68%. The impact that can occur in toddlers experiencing undernutrition includes disturbances in growth and development both physically and intellectually, vulnerability to infections, blindness, and even death. This study aims to determine the effects of administering temulawak pudding to address undernutrition and increase the appetite of children aged 2-5 years. The method used in this study is a qualitative method with qualitative analysis techniques conducted through interviews. The results of the analysis show that there was an increase in appetite in both respondents with An.S's weight rising from 12.1 kg to 12.4 kg, and An.M's weight increasing from 6.7 kg to 7.1 kg. It can be concluded that the administration of temulawak pudding can increase appetite and enhance weight gain.
Keywords: Nutritional deficiency, malnutrition, temulawak pudding.