PERANAN SYEKH BURHANUDDIN ULAKAN DALAM PENGISLAMAN DAN PENYEBARAN TAREKAT SYATTARIYAH DI MINANGKABAU
Main Article Content
Abstract
Penelitian ini mengkaji peran sentral Syekh Burhanuddin Ulakan dalam Islamisasi Minangkabau abad ke-17. Meskipun bukan pelopor Islam di ranah Minang, Syekh Burhanuddin, berasal dari keluarga bangsawan dan berguru pada ulama terkemuka seperti Syekh Abdullah Arif dan Syekh Abdul Rauf al-Fanshuri, berhasil mengintegrasikan ajaran Islam dengan adat istiadat setempat. Metode kualitatif dengan studi pustaka digunakan untuk menganalisis data dari berbagai sumber. Hasil penelitian menunjukkan strategi dakwah Syekh Burhanuddin yang efektif. Pendirian surau di Ulakan bukan hanya sebagai pusat pendidikan agama, tetapi juga sebagai lembaga budaya dan sosial, mengajarkan ilmu agama dan adat secara terpadu. Pendekatan tasawuf yang bijaksana dan akomodatif terhadap kearifan lokal, serta perpaduan harmonis antara syariat dan adat ("adat basandi syarak, syarak basandi Kitabullah"), menjadi kunci keberhasilannya. Perkembangan Tarekat Syattariyah yang ia kembangkan melalui institusi surau, tersebar luas hingga Riau dan Jambi, dan kelanjutan tradisi seperti Basapa, menunjukkan keberlanjutan integrasi Islam dan budaya lokal. Kesimpulannya, Syekh Burhanuddin bukan hanya penyebar Islam, tetapi juga arsitek sosial budaya yang mampu menjembatani nilai-nilai Islam dengan adat Minangkabau, menjadikannya tokoh penting dalam sejarah Islam Indonesia.