PERAN MAKAN SIANG GRATIS DALAM JANJI KAMPANYE PRABOWO-GIBRAN DAN REALISASINYA
Main Article Content
Abstract
The Free Lunch Program (MSG) is one of the main campaign promises of the Prabowo-Gibran pair that has become the focus of public attention. This study aims to examine the effectiveness, challenges, and public views on the implementation of the program in Indonesia. The problem of school children's nutrition that has an impact on the quality of education is an important basis for the urgency of this program. Using a qualitative research method based on literature studies, this study analyzed data from various literature sources and current news. The results of the study indicate that MSG has the potential to have a positive impact on nutritional status, student attendance, and the inclusiveness of the learning environment. However, challenges in terms of funding, logistics distribution, and student acceptance are obstacles that need to be resolved with a cross-sectoral approach and continuous evaluation. These findings are expected to be input in formulating more effective and sustainable public policies in supporting the vision of Indonesia Emas 2045.
Program Makan Siang Gratis (MSG) merupakan salah satu janji kampanye utama pasangan Prabowo-Gibran yang menjadi sorotan publik. Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji efektivitas, tantangan, dan pandangan masyarakat terhadap pelaksanaan program tersebut di Indonesia. Permasalahan gizi anak sekolah yang berdampak pada kualitas pendidikan menjadi dasar penting bagi urgensi program ini. Dengan menggunakan metode penelitian kualitatif berbasis studi pustaka, penelitian ini menganalisis data dari berbagai sumber literatur dan pemberitaan terkini. Hasil kajian menunjukkan bahwa MSG berpotensi memberikan dampak positif terhadap status gizi, kehadiran siswa, serta inklusivitas lingkungan belajar. Namun demikian, tantangan dalam aspek pendanaan, distribusi logistik, serta daya terima siswa menjadi hambatan yang perlu diselesaikan dengan pendekatan lintas sektor dan evaluasi berkelanjutan. Temuan ini diharapkan dapat menjadi masukan dalam perumusan kebijakan publik yang lebih efektif dan berkelanjutan dalam mendukung visi Indonesia Emas 2045.
Downloads
Article Details
Section
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial-ShareAlike 4.0 International License.
How to Cite
References
Adrogue, C., & Orlicki, M. E. (2013). “Do in-school feeding programs have an impact on academic performance and dropouts? The case of public schools in Argentina”. Education Policy Analysis Archives, 21(50).
Detik News. (2025, Januari 17). “Mengatasi kekurangan dalam program makan bergizi gratis”.
Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Jember. (2025, February 6). “Siswa kurang suka makan bergizi gratis? Studi mahasiswa FKM UNEJ di Jember ungkap tantangan program makan siang di sekolah”.
Kumparan. (2024, Juni 18). “Evaluasi program makan siang gratis serta dampak terhadap keuangan negara”.
Maximapolhub. (2024, August 12). “Respon masyarakat terhadap program makan siang gratis”.
Maharani, P. A., Namira, A. R., & Chairunnisa, T. V. (2024). “Peran makan siang gratis dalam janji kampanye Prabowo Gibran dan realisasinya”. Journal of Law and Social Society, 1(1), 1–10.
Tempo.co. (2024, February 28). “Ancaman defisit anggaran: Program makan siang dan susu gratis akan mempersempit ruang fiskal pemerintah”.
Triana, F. R. D., & Amali, M. T. (2024). “Analisis framing pemberitaan program kerja makan siang gratis Prabowo-Gibran dalam media online Liputan6.com dan Republika.co.id”. Jurnal Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (JISIP), 13(3), 603–614.
Universitas Bina Nusantara. (2025, April 11). “Efektivitas program makan bergizi gratis dalam mengurangi malnutrisi pada anak sekolah”. BINUS Research News.
Varellia. (2025, January 14). “Tantangan dalam penerapan program makan siang gratis: Dari anggaran, logistik, hingga kualitas makanan”. Kompasiana.
World Food Programme. (n.d.). School feeding: Investing in nutrition and education.