KEPEMIMPINAN STRATEGIS DALAM OPERASI MILITER GLOBAL: STUDI KASUS DWIGHT D. EISENHOWER DENGAN ANALISIS DARI JOHN MEARSHEIMER DAN JOHN F. KENNEDY
Main Article Content
Abstract
Artikel ini menganalisis kepemimpinan strategis Jenderal Dwight D. Eisenhower selama Perang Dunia II, terutama dalam Operasi Overlord (Invasi Normandia, 1944), menggunakan perspektif realisme ofensif John Mearsheimer dan kepemimpinan diplomatik John F. Kennedy. Kemampuan Eisenhower dalam mengelola koalisi multi-nasional, logistik militer, pengambilan keputusan dalam kondisi kritis memainkan peran penting dalam strategi militer global. Dengan menganalisis kepemimpinannya melalui pendekatan realisme ofensif. Studi ini menganalisis kepemimpinan strategis Dwight D. Eisenhower dalam operasi militer global, khususnya selama Perang Dunia II dan awal Perang Dingin. Eisenhower dikenal karena kemampuannya dalam mengelola aliansi yang kompleks, merencanakan operasi militer berskala besar, dan mengambil keputusan strategis yang berdampak luas. Analisis ini menggunakan kerangka kerja realisme ofensif John Mearsheimer dan konsep kepemimpinan transformasional John F. Kennedy untuk mengevaluasi efektivitas kepemimpinan Eisenhower. Mearsheimer menekankan pentingnya kekuatan militer dan kalkulasi rasional dalam hubungan internasional. Dari perspektif ini, kepemimpinan Eisenhower dapat dilihat sebagai upaya untuk memaksimalkan kekuatan Amerika Serikat dan sekutunya untuk menghadapi ancaman dari Uni Soviet. Sementara itu, Kennedy menekankan pentingnya visi, inspirasi, dan kemampuan untuk memobilisasi dukungan publik. Dalam konteks ini, Eisenhower menunjukkan kemampuan untuk mengartikulasikan visi strategisnya dan membangun konsensus di antara para pemimpin militer dan politik. Studi menemukan bahwa kepemimpinan Eisenhower ditandai oleh kombinasi antara realisme dan idealisme.
Downloads
Article Details
Section
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial-ShareAlike 4.0 International License.