NETRALITAS INDONESIA DALAM PERSAINGAN GLOBAL AS-TIONGKOK DI INDO-PASIFIK
Article Sidebar
Main Article Content
Abstract
Persaingan antara Amerika Serikat dan Tiongkok di kawasan Indo-Pasifik telah menjadi medan kontestasi kekuasaan global yang mempengaruhi stabilitas politik, ekonomi, dan keamanan regional. Indonesia, sebagai kekuatan menengah dengan posisi strategis di jalur pelayaran internasional, dihadapkan pada dilema kebijakan antara mempertahankan netralitas atau berpihak. Artikel ini menganalisis strategi Indonesia dalam merespons Persaingan tersebut melalui pendekatan teori Realisme dan Sekuritisasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa strategi hedging Indonesia mengandung peluang sekaligus risiko, terutama ketika tidak didukung oleh konsistensi kebijakan luar negeri dan penguatan kapabilitas nasional. Analisis juga menemukan bahwa ketergantungan ekonomi terhadap Tiongkok berpotensi menimbulkan tekanan struktural, sebagaimana ditunjukkan oleh studi kasus di Sri Lanka dan Pakistan. Sedangkan, kurangnya sekuritisasi pada sektor teknologi menunjukkan kerentanan strategis baru yang belum sepenuhnya diantisipasi oleh pemerintah Indonesia. Hasil penelitian artikel ini merekomendasikan agar Indonesia membangun strategi multidimensi yang mengintegrasikan diplomasi aktif, kemandirian teknologi, dan ketahanan ekonomi sebagai bentuk respons proaktif terhadap Persaingan kekuatan besar.
Kata Kunci: Persaingan AS–Tiongkok, Indo-Pasifik, Strategi Indonesia, Realisme, Sekuritisasi, Hedging, Kedaulatan Teknologi
Abstract
The rivalry between the United States and China in the Indo-Pacific region has emerged as a global power contestation arena, shaping regional political, economic, and security dynamics. Indonesia, as a middle power with a strategic location along vital maritime routes, faces a policy dilemma between maintaining neutrality or aligning with one side. This article examines Indonesia’s strategy in responding to this rivalry using the theoretical lenses of Realism and Securitization. The findings suggest that Indonesia’s hedging strategy offers both opportunities and risks, especially when not supported by consistent foreign policy and strengthened national capabilities. The analysis also reveals that economic dependence on China poses structural vulnerabilities, as illustrated by case studies from Sri Lanka and Pakistan. Conversely, the lack of securitization in the technological sector exposes Indonesia to emerging strategic risks that remain under-addressed. This article recommends that Indonesia develop a multidimensional strategy that integrates active diplomacy, technological autonomy, and economic resilience as a proactive response to great power rivalry.
Keywords: US–China Rivalry, Indo-Pacific, Indonesia’s Strategy, Realism, Securitization, Hedging, Technological Sovereignty
Downloads
Article Details
Section
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial-ShareAlike 4.0 International License.
How to Cite
References
Adiwilaga, R., Kusumah, P., & Mustofa, M. U. (2023). Implikasi Rivalitas Amerika Serikat – Republik Rakyat China Terhadap Posisi Kedaulatan Indonesia (Studi Kasus Pada Dinamika Konflik Klaim Wilayah Laut Cina Selatan). Aliansi : Jurnal Politik, Keamanan Dan Hubungan Internasional, 2(1), 29. Https://Doi.Org/10.24198/Aliansi.V2i1.44641
Amalia, Z. (2021). Pendekatan Strategis Dalam Persaingan: Interdependensi Finansial Amerika Serikat Dan Tiongkok. Jurnal Sentris, 2(1), 105–120. Https://Doi.Org/10.26593/Sentris.V2i1.4613.105-120
Mhlongo, S., Mbatha, K., Ramatsetse, B., & Dlamini, R. (2023). Challenges, Opportunities, And Prospects Of Adopting And Using Smart Digital Technologies In Learning Environments: An Iterative Review. Heliyon, 9(6), E16348. Https://Doi.Org/10.1016/J.Heliyon.2023.E16348
Mohammad Jafar Namdar Ardekani, A. S. (2022). Determining The Development Rate Of Eleven Areas Of Shiraz City Using Morris Index And Scalogram. Journal Of Research And Urban Planning, 12(47), 1–24. Https://Doi.Org/10.30495/Jupm.2022.27821.3864
Putri, A. N. (2019). Japs 1. Persaingan Pengaruh Di Pasifik Selatan: Pengalihan Dukungan Diplomatik Kepulauan Solomon Dari Taiwan Ke Tiongkok, 3(2). Http://Dx.Doi.Org/10.33541/Japs.V3i2.1294
Setiadi, K. S. (2025). Journal Of Scientech Research And Development United States Strategy Facing Artificial Intelligence Technology. 7(1), 449–463.
Zherlindya, A. P. D., & Abdurrohim, M. (2023). Pertemuan 2+2 Indonesia-Australia 2023 Sebagai Respon Atas Rivalitas As-Tiongkok Di Kawasan Asia Pasifik. Jurnal Ilmiah Hubungan Internasional Fajar.