PELUANG DAN ANCAMAN PERDAGANGAN PRODUK PERTANIAN DAN KEBIJAKAN UNTUK MENGATASINYA: STUDI KASUS INDONESIA DENGAN THAILAND
Main Article Content
Abstract
Di era globalisasi, ketika jumlah perusahaan multinasional dan organisasi lintas batas semakin bertambah, negara-negara di kawasan ini membangun berbagai model kerja sama ekonomi untuk menjaga stabilitas hubungan keuangan. Integrasi ini dicapai dengan menciptakan zona perdagangan bebas atau platform berkelanjutan untuk upaya kerja sama. Hubungan politik, ekonomi, dan sosial antara individu yang melintasi batas negara dimungkinkan dan diatur oleh persyaratan hukum internasional. Kerja sama ini telah diperkuat oleh Indonesia dan Thailand sebagai bagian dari hubungan bilateral mereka. Saat ini, Thailand memiliki dua kantor perwakilan untuk Indonesia. Perwakilan utama berlokasi di Bangkok di Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI), dan perwakilan lainnya berada di Konsulat. Kerja sama ini semakin diperkuat oleh Thailand dan Indonesia sebagai bagian dari hubungan bilateral. Saat ini, Thailand memiliki dua kantor perwakilan Indonesia. Perwakilan utama berada di Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) di Bangkok, sedangkan perwakilan lainnya berada di Konsulat Republik Indonesia (KRI) di Songkhla. Berdasarkan Konvensi Wina 1963, KRI Songkhla yang berdiri sejak 1997 ini bertugas untuk memberikan layanan konsuler. Untuk mengatasi kekurangan dari kawasan perdagangan bebas ini, negara-negara ASEAN berupaya untuk secara bertahap mengurangi hambatan perdagangan guna menciptakan pasar yang lebih menarik di antara negara-negara peserta, termasuk menurunkan hambatan perdagangan untuk barang dan jasa melalui perdagangan kuota dan non-tarif. Dalam ekonomi global, suatu negara dapat mencapai pertumbuhan ekonomi yang memengaruhi jumlah produk yang diperdagangkan atau diimpor. Kerja sama internasional juga sangat penting dalam kegiatan ekonomi internasional, khususnya dalam kerja sama bilateral antara Thailand dan Indonesia. Thailand merupakan mitra dagang Indonesia terbesar di Asia Tenggara dan mewujudkan prinsip-prinsip partisipasi ekonomi, khususnya dalam prinsip-prinsip universal. Termasuk data dari Kantor Pengukuran Pusat (BPS) Thailand, termasuk 10 pertukaran kaki terbaik Indonesia (Badan Pusat Statistik, 2018). Thailand merupakan mitra dagang Indonesia terbesar di Asia Tenggara dan mewujudkan prinsip-prinsip partisipasi ekonomi, khususnya dalam prinsip-prinsip universal. Termasuk data dari Kantor Pengukuran Pusat (BPS) Thailand, termasuk 10 pertukaran kaki terbaik Indonesia (Badan Pusat Statistik, 2018). Salah satu faktor yang mendorong kerja sama kedua negara, dalam melakukan ekspansi ke dua negara di Asia Tenggara, adalah komitmen mereka terhadap keanggotaan ASEAN.
In the era of globalization, when the number of multinational companies and cross-border organizations is increasing, countries in the region are building various models of economic cooperation to maintain the stability of financial relations. This integration is achieved by creating a free trade zone or a sustainable platform for cooperation efforts. Political, economic, and social relations between individuals across national borders are enabled and regulated by the requirements of international law. This cooperation has been strengthened by Indonesia and Thailand as part of their bilateral relations. Currently, Thailand has two representative offices for Indonesia. The main representative is located in Bangkok at the Embassy of the Republic of Indonesia (KBRI), and the other representative is at the Consulate. This cooperation is further strengthened by Thailand and Indonesia as part of their bilateral relations. Currently, Thailand has two representative offices for Indonesia. The main representative is located at the Embassy of the Republic of Indonesia (KBRI) in Bangkok, while the other representative is at the Consulate of the Republic of Indonesia (KRI) in Songkhla. Based on the Vienna Convention 1963, KRI Songkhla, which was established in 1997, is tasked with providing consular services. To address the shortcomings of this free trade area, ASEAN countries are working to gradually reduce trade barriers to create a more attractive market among participating countries, including lowering trade barriers for goods and services through quota and non-tariff trade. In the global economy, a country can achieve economic growth that affects the amount of products traded or imported. International cooperation is also very important in international economic activities, especially in bilateral cooperation between Thailand and Indonesia. Thailand is Indonesia's largest trading partner in Southeast Asia and embodies the principles of economic participation, especially in universal principles. Including data from the Central Measurement Office (BPS) of Thailand, including Indonesia's 10 best foot exchanges (Central Statistics Agency, 2018). Thailand is Indonesia's largest trading partner in Southeast Asia and embodies the principles of economic participation, especially in universal principles. Including data from the Central Measurement Office (BPS) of Thailand, including Indonesia's 10 best foot exchanges (Central Statistics Agency, 2018). One of the factors that drives cooperation between the two countries, in expanding to two countries in Southeast Asia, is their commitment to ASEAN membership.
Downloads
Article Details
Section
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial-ShareAlike 4.0 International License.
How to Cite
References
Badan Pusat Statistik. (2024). Impor Beras Menurut Negara Asal Utama, 2017-2023 [dataset]. https://www.bps.go.id/id/statistics-table/1/MTA0MyMx/impor-beras-menurut-negara-asal-utama--2017-2023.htm
Dumoli Agusman, D. (2010). Hukum Perjanjian Internasional, Kajian Teori dan Praktik di Indonesia. PT. Refika Aditama.
Fanada Wibisana, R. R., Artamevia, D. Z., Garyalisni, K. A., & Sitepu, S. I. R. (2023). ANALISIS RASIO PERDAGANGAN EKSPOR IMPOR INDONESIA DAN THAILAND PERIODE 2019-2021. Investama : Jurnal Ekonomi dan Bisnis, 9(1), 67–76. https://doi.org/10.56997/investamajurnalekonomidanbisnis.v9i01.814
Rochimudin. (2013). Kawasan Perdagangan Bebas ASEAN (AFTA). Blogspot.
Sukmana, S. (2019). PERJANJIAN NEGARA-NEGARA ASEAN DALAM PEMBENTUKAN KAWASAN PERDAGANGAN BEBAS ASEAN (ASEAN FREE TRADE AREA). PALAR | PAKUAN LAW REVIEW, 5(2). https://doi.org/10.33751/.v5i2.1188