EFEKTIVITAS PROGRAM KELUARGA HARAPAN (PKH) DI KELURAHAN PASIRWANGI KECAMATAN UJUNGBERUNG KOTA BANDUNG

Abstract

Penelitian ini mengkaji tentang Efektivitas Program Keluarga Harapan (PKH) di Kelurahan Pasirwangi Kecamatan Ujungberung Kota Bandung. Kelurahan Pasirwangi adalah salah satu bagian dari kelurahan yang ada di kecamatan Ujungberung, dengan jumlah penduduk sebanyak 13811 orang yang terdiri dari jumlah penduduk miskin sebanyak 7860 orang dengan jumlah Per-KK Sebanyak 2926.  Berdasarkan jumlah masyarakat yang hidup di bawah garis kemiskinan cukup signifikan, menjadikan Kelurahan Pasirwangi ikut melaksanakan PKH dengan tujuan dapat mengurangi angka kemiskinan yang tinggi.

      Metode penelitian yang digunakan adalah metode kualitatif yaitu metode yang menggambarkan keadaan yang sesungguhnya atau yang sebenarnya terjadi. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah wawancara, observasi, dan dokumentasi. Hasil dari penelitian ini menunjukan bahwa Pertama, yaitu Efektivitas pelaksanaan PKH di Kelurahan Pasirwangi belum tercapai secara optimal karena dalam indikator ketepatan sasaran, ketepatan waktu, tercapainya tujuan program, serta perubahan nyata belum berjalan dengan baik. Meskipun begitu, dalam indikator pemahaman program, sosialisasi maupun komunikasi program ini sudah berjalan dengan baik. Kedua, Faktor penghambat dalam efektivitas PKH Dikelurahan Pasirwangi yaitu data warga miskin dan warga yang mendapat Bantuan Sosial dari Dinsos belum cocok dengan data yang dikirim dari kelurahan, lalu banyak masyarakat yang tidak tahu bagaimana cara melaporkan penerima PKH yang tidak sesuai kriteria serta kurangnya kesadaran KPM untuk melakukan Graduasi mandiri saat mereka sudah mampu secara ekonomi. Ketiga untuk mengatasi hambatan pendamping melakukan beberapa upaya seperti melakukan home visit pada saat validasi data calon penerima baru untuk mengatasi hambatan ketidak tepatan sasaran karena data DINSOS dengan kelurahan tidak sesuai, Pendamping PKH juga melakukan crosscheck dilapangan mengenai aduan dari masyarakat mengenai bantuan yang seharusnya diterima oleh keluarga miskin tetapi tidak tepat sasaran.

            This study examines the Effectiveness of the Family Hope Program (PKH) in Pasirwangi Village, Ujungberung District, Bandung City. Pasirwangi Village is one of the parts of the village in Ujungberung sub-district, with a population of 13811 people consisting of 7860 poor people with a total of 2926 per household. Based on the number of people living below the poverty line is quite significant, Pasirwangi Village participates in implementing PKH with the aim of reducing the high poverty rate.

            The research method used is a qualitative method, which is a method that describes the actual situation or what actually happened. The data collection techniques used were interviews, observations, and documentation. The results of this study show that first, the effectiveness of the implementation of PKH in Pasirwangi Village has not been achieved optimally because in the indicators of the accuracy of the targets, timeliness, achievement of program objectives, and real changes have not gone well. Even so, in the indicators of program understanding, socialization and communication of this program have gone well. Second, the inhibiting factor in the effectiveness of PKH in Pasirwangi Village is that the data of poor residents and residents who receive Social Assistance from the Social Service do not match the data sent from the village, then many people do not know how to report PKH recipients who do not meet the criteria and lack of KPM awareness to carry out independent graduation when they are economically able. Third, to overcome obstacles, the companion made several efforts such as conducting a home visit at the time of data validation of prospective new recipients to overcome obstacles to the inaccuracy of the target because the data of the Social Service with the village was not appropriate, the PKH Companion also crosschecked in the field regarding complaints from the community regarding assistance that should be received by poor families but not on target.