ANALISIS CACAT PENGELASAN SHIELDED METAL ARC WELDING (SMAW) UNDERCUT MATERIAL BAJA ST 41 PADA POSISI PENGELASAN 1G DENGAN VARIASI ARUS DAN ELEKTRODA
Article Sidebar
Main Article Content
Abstract
Penelitian ini mengkaji pengaruh variasi arus listrik dan jenis elektroda terhadap cacat undercut pada proses pengelasan Shielded Metal Arc Welding (SMAW) posisi 1G menggunakan material baja ST 41. Metode yang digunakan adalah eksperimen dengan tiga variasi arus (75 A, 85 A, dan 95 A) serta dua jenis elektroda (E6013 dan E7018) berdiameter 2,6 mm. Pengujian cacat dilakukan menggunakan metode Liquid Penetrant Test terhadap 18 spesimen. Hasil penelitian menunjukkan bahwa cacat undercut tertinggi terjadi pada arus 95 A (41%) dan terendah pada 75 A (24%). Selain undercut, cacat lain seperti blowhole (100% pada arus 95 A), porosity (tertinggi 40% pada 85 A), crack (32–36%), dan spatter (50%) juga ditemukan. Elektroda E7018 menghasilkan cacat undercut lebih tinggi (59%) dibandingkan E6013 (41%), serta lebih dominan terhadap cacat porosity, crack, dan blowhole. Dapat disimpulkan bahwa peningkatan arus dan penggunaan elektroda E7018 cenderung meningkatkan cacat pengelasan, khususnya undercut, sehingga pemilihan parameter las perlu disesuaikan untuk meminimalkan cacat.
Kata kunci : Liquid Penetrant Test, Shielded Metal Arc Welding (SMAW), Undercut.
Abstract
This study examines the effect of welding current variation and electrode type on undercut defects in the Shielded Metal Arc Welding (SMAW) process in the 1G position using ST 41 steel material. A experiment method was applied, involving three current variations (75 A, 85 A, and 95 A) and two electrode types (E6013 and E7018) with a diameter of 2.6 mm. Defect testing was conducted using the Liquid Penetrant Test method on 18 welded specimens. The results indicate that the highest undercut defect occurred at 95 A (41%), while the lowest was at 75 A (24%). Other defects were also observed, such as blowholes (100% at 95 A), porosity (maximum of 40% at 85 A), cracks (32–36%), and spatter (50%). The E7018 electrode produced a higher undercut defect rate (59%) compared to E6013 (41%) and also showed a higher tendency for porosity, crack, and blowhole defects. It can be concluded that increasing the welding current and using the E7018 electrode tend to raise the likelihood of welding defects, particularly undercut. Therefore, proper selection of welding parameters is crucial to minimize such defects.
Keywords : Liquid Penetrant Test, Shielded Metal Arc Welding (SMAW), Undercut.
Article Details
Section
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial 4.0 International License.
How to Cite
References
[1] Erika, E., & Falahi, N. H. (2022). Analisa pengaruh kuat arus las SMAW terhadap cacat pengelasan. Presisi, 24(1), 51–55.
[2] Hamid, A. (2016). Analisa pengaruh arus pengelasan SMAW pada material baja karbon rendah terhadap kekuatan material hasil sambungan. Jurnal Teknologi Elektro, 7(1), 142425.
[3] Oktovalen, F. (2021). Pengaruh variasi arus pada pengelasan baja ST37 menggunakan las shield metal arc welding (SMAW) dengan posisi pengelasan 3F. Politeknik Manufaktur Negeri Bangka Belitung
[4] Pratama, R. Y., Basuki, M., & Pranatal, E. (2020). Pengaruh variasi arus pengelasan SMAW untuk posisi pengelasan 1G pada material baja kapal SS 400 terhadap cacat pengelasan. Prosiding Seminar Teknologi Kebumian dan Kelautan (SEMITAN), 2(1), 203–209.
[5] Taryana, A. (2017). Analisis sifat mekanik baja SKD 61 dengan baja ST 41 dilakukan hardening dengan variasi temperatur. Bina Teknika, 13(2), 189–199.