HUBUNGAN ANTARA REGULASI EMOSI DENGAN TOXIC POSITIVITY PADA DEWASA AWAL
Article Sidebar
Main Article Content
Abstract
The phenomenon of toxic positivity, which is increasingly common among emerging adults, has become a psychological concern. Individuals tend to suppress negative emotions and force themselves to maintain a positive mindset in all situations. This behavior can negatively impact mental health, especially when not accompanied by adequate emotional regulation skills. This study aims to examine the relationship between emotion regulation and toxic positivity in early adulthood. The research employed a quantitative approach with a correlational method. The participants consisted of 338 evening-class students at Universitas 17 Agustus 1945 Surabaya, aged 18–25 years, selected using purposive sampling. Data were collected using two scales: the emotion regulation scale based on Gross's theory (2014) and the toxic positivity scale developed based on Jindal et al. (2022). Data were analyzed using Spearman's correlation technique. The results showed that there was no significant relationship between emotion regulation and toxic positivity in early adulthood.
Keywords: Early adulthood, Emotion regulation, toxic positivity
Abstrak
Fenomena toxic positivity yang semakin umum di kalangan dewasa awal menjadi permasalahan psikologis yang perlu mendapat perhatian, karena individu cenderung menekan emosi negatif dan memaksakan diri untuk selalu berpikir positif dalam situasi apa pun. Hal ini dapat berdampak buruk terhadap kesehatan mental apabila tidak diiringi kemampuan regulasi emosi yang memadai. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara regulasi emosi dengan toxic positivity pada dewasa awal. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan metode korelasional. Subjek penelitian berjumlah 338 mahasiswa kelas sore Universitas 17 Agustus 1945 Surabaya berusia 18–25 tahun, yang dipilih menggunakan teknik purposive sampling. Instrumen pengumpulan data menggunakan dua skala, yaitu skala regulasi emosi berdasarkan teori Gross (2014) dan skala toxic positivity berdasarkan aspek dari Jindal dkk. (2022). Teknik analisis data yang digunakan adalah korelasi Spearman’s Rho. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tidak terdapat hubungan yang signifikan antara regulasi emosi dengan toxic positivity pada dewasa awal.
Kata kunci: Dewasa Awal, Regulasi Emosi, Toxic Positivity
Article Details
Section
How to Cite
References
Bhattacharyya, R., Nikhelesh Bhattacharyya, M., & Sharaff, M. S. (2021). Design Engineering Toxic Positivity and Mental Health-It is ok to Not Be ok.
Estefan, G., & Duriana Wijaya, Y. (2014). Gambaran Proses Regulasi Emosi Pada Pelaku Self Injury. Jurnal Psikologi (Vol. 12).
Geaby, M., Kojongian, Doddy Hendro. (2021). Toxic Positivity: Sisi Lain dari Konsep untuk Selalu Positif dalam Segala Kondisi. Psychopreneur Journal, 6(1), 10–25.
Gratz, K. L., & Roemer, L. (2002). Emotion Regulation 1 Running Head: Assessment of Difficulties in Emotional Regulation Multidimensional Assessment of Emotion Regulation and Dysregulation: Development, Factor Structure, and Initial Validation of the Difficulties in Emotion Regulation Scale. Journal of Psychopathology and Behavioral Assessment.
Jati, P., Aliifah, J., Damayanti, Y. P., Pangestu, A., Nadarajah, C., Program, F., Bimbingan, S., & Konseling, D. (2021). Pemahaman Generasi Z Mengenai Pengaruh Toxic Positivity Terhadap Hubungan Sosial Individu.
Jindal, M., Gupta, A., Sharma, K., & Gill, E. (2022). Study Of Toxic Positivity Among Teenagers And Its Relationship With Personality. Peer Reviewed and Refereed Journal (Nomor 6).
Lau Ung Mui, & Saili, J. (2024). Toxic Positivity and Its Role among Young Adult Workers. Journal of Cognitive Sciences and Human Development, 10(1), 50–71
Nisfiannoor, M., Kartika (2004). Hubungan Antara Regulasi Emosi Dan Penerimaan Kelompok Teman Sebaya Pada Remaja.
Nur Endah Novitasari. (2023). Hubungan Antara Toxic Positivity Dengan Interaksi Sosial Di Kalangan Mahasiswa Universitas Negri Raden Mas Said Surakarta. (skripsi).
Putra, R. P., Ramadhanti, A., & Rizky, D. A. (2023). Gender Diffrences In Level Of Toxic PositivityIn Adolescent: Quantitative Study. Jurnal Ilmiah Ilmu Terapan Universitas Jambi, 7(2)
Putri, A. F. (2018). Pentingnya Orang Dewasa Awal Menyelesaikan Tugas Perkembangannya. SCHOULID: Indonesian Journal of School Counseling, 3(2), 35
Putri Dimas, A., Novita Siswanti, D., Ansar, W., Psikologi, F., & Negeri Makassar, U. (2023). Hubungan Kelekatan Orang Dewasa Dengan Regulasi Emosi Pada Masa Dewasa Awal (Vol. 2, Nomor 6).
Samha, A. C., Angelina, T., Ramadhona, Y., Sultari, M., Aziza, A., Hussuba, F., Putri, N. A., Munandar, H., Noer Pasha, M., Anean, Z. P., Aini, N., Syahputri 12, Y., Rose, J. M., Andika, M. M., & Putri, R. T. (2022a). Toxic Positivity Pada Generasi Z. Proceeding Conference On Psychology and Behavioral Sciences (Vol. 1).
Thompson, R. A. (1994). Emotion Regulation: A Theme In Search Of Definition. Monographs of the Society for Research in Child Development, 59(2–3).
Wulan & Cotimah. (2017). Peran Regulasi Emosi Dalam Kepuasan Pernikahan Pada Pasangan Suami Istri Usia Dewasa Awal
Yunita Sari, T., & dan Naqiyah .N. (2023). Pengembangan Instrumen Skala Regulasi Emosi Pada Peserta Didik SMK. Jurnal Bimbingan Konseling