PENGARUH KECEMASAN SOSIAL TERHADAP INTENSITAS PENGGUNAAN MEDIA SOSIAL PADA MAHASISWA
Main Article Content
Abstract
Many people rely on technology, including the internet, in their daily lives. In addition, more and more individuals are using social media as a tool for communication and sharing stories or information with their close ones. Not only that, its relatively easy and quick use can provide comfort to each of its users. Some individuals tend to feel uncomfortable, scared, anxious, nervous, and worried when facing certain social situations where they inevitably have to meet and interact with others directly. This can happen because the individual's social anxiety will evoke feelings of fear and worry about facing others directly. Individuals who experience social anxiety and loneliness are more likely to seek support through social media rather than through direct interaction. Such behavior is done to address their problems, so they become preoccupied with social media. The research method used is quantitative research with a total of 122 subjects from the 2021 cohort, originating from the Faculty of Psychology at University X. There are two measurement tools used, namely the Social Anxiety Scale for Adolescents and the Social Media Use Intensity Scale. The results of the simple linear regression test obtained a significance p-value of 0.000 > 0.005. This means that a significant influence related to social anxiety on the intensity of social media use among students was found. Then, the R-squared value shows a figure of 0,107. Therefore, we can conclude that social anxiety exerts a 10,7% influence on the intensity of social media use among students. The remaining percentage is the contribution of other variables that were not examined in this study.
Banyak orang mengandalkan teknologi, termasuk internet dalam kehidupan sehari-hari mereka. Selain itu, semakin banyak individu yang menggunakan media sosial sebagai alat berkomunikasi dan membagikan cerita atau informasi dengan orang-orang terdekatnya. Tidak hanya itu saja, penggunaannya yang relatif mudah dan cepat dapat memberikan kenyamanan pada setiap penggunanya. Beberapa individu cenderung merasa tidak nyaman, takut, cemas, gugup dan khawatir pada saat menghadapi situasi-situasi sosial tertentu, yang mau tidak mau individu tersebut harus bertatap muka dan berinteraksi dengan orang lain secara langsung. Hal itu dapat terjadi sebab kecemasan sosial yang dimiliki individu akan memunculkan rasa takut dan khawatir untuk berhadapan secara langsung dengan orang lain. Individu yang mengalami kecemasan sosial dan kesepian lebih cenderung mencari dukungan melalui media sosial daripada melalui interaksi langsung. Hal ini dilakukan untuk mengatasi masalah mereka, sehingga mereka menjadi sibuk dengan media sosialnya. Adapun metode penelitian yang digunakan ialah penelitian kuantitatif dengan jumlah subjek sebanyak 122 mahasiswa angkatan 2021 yang berasal dari Fakultas Psikologi di Universitas X. Terdapat dua alat ukur yang digunakan, yakni Social Anxiety Scale for Adolescents dan Skala Intensitas Penggunaan Media Sosial. Adapun hasil dari uji regresi linear sederhana mendapatkan nilai p signifikansi sebesar 0,000 > 0,005. Hal ini berarti ditemukan adanya pengaruh yang signifikan terkait kecemasan sosial terhadap intensitas penggunaan media sosial pada mahasiswa. Kemudian, nilai R Square menunjukkan angka 0,107. Sehingga, dapat disimpulkan bahwa kecemasan sosial memiliki pengaruh sebesar 10,7% terhadap intensitas penggunaan media sosial pada mahasiswa. Persentase sisanya merupakan kontribusi variabel-variabel lain yang tidak diteliti pada penelitian ini.