PENYAKIT AKIBAT KERJA YANG DISEBABKAN OLEH PAPARAN MERKURI: STUDI KASUS PADA PEKERJA TAMBANG DAN INDUSTRI KIMIA
Main Article Content
Abstract
Mercury exposure in occupational settings, particularly within the artisanal and small-scale gold mining (ASGM) sector and the chemical industry, constitutes an urgent and globally significant occupational health concern. Mercury, due to its inherent toxicity in various forms (elemental, inorganic, and organic), can enter the human body through diverse exposure pathways such as vapor inhalation, dermal contact, and even accidental ingestion. This literature review fundamentally aims to conduct a comprehensive analysis of relevant contemporary scientific literature concerning the health impacts attributable to mercury exposure among workers in these two industrial sectors. Synthesized findings from various studies consistently indicate that workers in both gold mining and chemical industries face a high risk of developing a range of serious health disorders, including neurological dysfunction, kidney damage, and respiratory system impairments. In an effort to mitigate these risks, this study highlights the critical importance of implementing proactive preventive measures, such as the appropriate use of Personal Protective Equipment (PPE), the execution of continuous occupational safety training, and the strengthening of more stringent national and international policies related to mercury control. Furthermore, this review underscores the urgency of establishing and maintaining effective and integrated Occupational Safety and Health (OSH) systems, supported by regular monitoring of mercury levels in the workplace, to ensure worker health and safety.
Paparan merkuri di lingkungan kerja, khususnya pada sektor pertambangan emas skala kecil (PESK) dan industri kimia, merupakan isu kesehatan kerja yang mendesak dan memiliki cakupan global. Merkuri, dengan sifat toksiknya dalam berbagai bentuk (elemental, anorganik, dan organik), dapat memasuki tubuh manusia melalui berbagai jalur paparan seperti inhalasi uap, kontak dermal, hingga ingesti secara tidak sengaja. Studi tinjauan literatur ini memiliki tujuan fundamental untuk melakukan analisis komprehensif terhadap literatur-literatur ilmiah terkini yang relevan mengenai dampak kesehatan yang ditimbulkan oleh paparan merkuri pada pekerja di kedua sektor industri yang disebutkan. Hasil sintesis dari berbagai penelitian secara konsisten menunjukkan bahwa pekerja di sektor pertambangan emas dan industri kimia memiliki risiko tinggi untuk mengalami berbagai gangguan kesehatan serius, meliputi disfungsi neurologis, kerusakan ginjal, serta gangguan pada sistem pernapasan. Dalam upaya mitigasi risiko, studi ini menyoroti pentingnya implementasi langkah-langkah pencegahan yang proaktif, seperti penggunaan Alat Pelindung Diri (APD) yang tepat, pelaksanaan pelatihan keselamatan kerja yang berkelanjutan, serta penguatan kebijakan nasional dan internasional yang lebih tegas terkait pengendalian merkuri. Lebih lanjut, ulasan ini menekankan urgensi dari implementasi sistem Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) yang efektif dan terintegrasi, yang didukung oleh pemantauan berkala terhadap kadar merkuri di lingkungan kerja untuk memastikan kesehatan dan keselamatan pekerja.