PERBANDINGAN EFEKTIVITAS ETER DAN KLOROFORM SEBAGAI ANESTESI PADA TIKUS JANTAN (RATTUS NORVEGICUS)

Main Article Content

Haryanto Haryanto
Suriyana Suriyana
Nazwa Zallzabyla Amier
Siti Nurkhalizah Abd. Jamil
Hikmah Hikmah
Suhera Adding
Kartini Kartini

Abstract

This study aimed to compare the effectiveness of two inhalation anesthetic agents, namely diethyl ether and chloroform, based on onset time, anesthesia duration, and time to death (death time) in white rats (Rattus norvegicus). The study was conducted as a laboratory experimental design using six treatment groups, each consisting of two rats. Data on onset and duration were directly observed and analyzed using normality tests, homogeneity tests, ANOVA, and post-hoc Tukey HSD analysis. The results showed that chloroform had a faster onset and longer duration of anesthesia compared to ether. The fastest average onset was recorded in the chloroform group (5–6 minutes), whereas ether required 32 to 51 minutes to induce anesthesia. The duration of anesthesia in the chloroform group exceeded 40 minutes, while ether showed shorter durations under 20 minutes on average. ANOVA analysis revealed no statistically significant difference in onset times between groups (p = 0.259), but a significant difference was found in death time (p = 0.020), suggesting higher toxicity potential with chloroform. These findings provide insights for selecting anesthetic agents based on efficacy and safety, highlighting the need for cautious use due to chloroform’s higher toxicity profile.


Penelitian ini bertujuan untuk membandingkan efektivitas dua agen anestesi inhalasi, yaitu dietil eter dan kloroform, berdasarkan parameter onset (waktu timbulnya anestesi), durasi anestesi, dan waktu kematian (death time) pada tikus putih (Rattus norvegicus). Penelitian dilakukan secara eksperimental laboratorium menggunakan enam kelompok perlakuan dengan masing-masing dua ekor tikus. Data onset dan durasi dicatat secara langsung, dan dianalisis menggunakan uji normalitas, homogenitas, ANOVA, dan uji lanjut Tukey. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kloroform memiliki onset anestesi yang lebih cepat dan durasi yang lebih lama dibandingkan eter. Rata-rata onset tercepat tercatat pada kelompok kloroform, yaitu 5–6 menit, sedangkan pada eter onset berkisar antara 32 hingga 51 menit. Durasi anestesi kloroform juga mencapai lebih dari 40 menit, jauh lebih tinggi dibandingkan eter yang rata-rata kurang dari 20 menit. Hasil analisis ANOVA pada parameter onset menunjukkan tidak ada perbedaan signifikan antar kelompok (p = 0,259), sedangkan pada parameter waktu kematian terdapat perbedaan signifikan (p = 0,020), yang menunjukkan potensi toksisitas kloroform yang lebih tinggi. Penelitian ini memberikan kontribusi dalam pemilihan agen anestesi berdasarkan efikasi dan keamanan, serta merekomendasikan kehati-hatian dalam penggunaannya karena potensi toksik yang lebih besar.

Article Details

Section

Articles

How to Cite

PERBANDINGAN EFEKTIVITAS ETER DAN KLOROFORM SEBAGAI ANESTESI PADA TIKUS JANTAN (RATTUS NORVEGICUS). (2025). Medic Nutricia : Journal Ilmu Kesehatan, 18(3), 141-150. https://ejournal.cahayailmubangsa.institute/index.php/medicnutriciajournal/article/view/5311

Most read articles by the same author(s)

Similar Articles

You may also start an advanced similarity search for this article.