ANALISIS RISIKO PAPARAN MERKURI DI TEMPAT KERJA TERHADAP KESEHATAN PEKERJA

Abstract

Paparan merkuri di tempat kerja, terutama pada sektor pertambangan emas skala kecil (PESK), merupakan isu kesehatan masyarakat yang serius di Indonesia. Merkuri digunakan dalam proses amalgamasi untuk memisahkan emas dari batuan, namun penggunaannya menimbulkan risiko tinggi terhadap lingkungan dan kesehatan pekerja. Penelitian ini merupakan tinjauan pustaka dari berbagai studi terdahulu yang menganalisis dampak paparan merkuri terhadap kesehatan pekerja. Hasil menunjukkan bahwa pekerja yang terpapar merkuri mengalami berbagai gangguan kesehatan, seperti tremor, gangguan neuropsikologis, gangguan fungsi ginjal dan hati, serta keluhan pernapasan. Faktor-faktor seperti usia pekerja, durasi kerja, serta penggunaan alat pelindung diri (APD) sangat mempengaruhi tingkat risiko. Rendahnya tingkat pengetahuan dan kesadaran pekerja terhadap bahaya merkuri turut memperburuk situasi. Oleh karena itu, diperlukan upaya edukatif, regulasi ketat, dan intervensi kesehatan kerja yang berkelanjutan untuk mengurangi dampak negatif paparan merkuri di tempat kerja.

Occupational exposure to mercury, especially in the small-scale gold mining (ASGM) sector, is a serious public health issue in Indonesia. Mercury is used in the amalgamation process to separate gold from rock, but its use poses a high risk to the environment and worker health. This study is a literature review of previous studies analyzing the impact of mercury exposure on worker health. Results show that workers exposed to mercury experience various health problems, such as tremors, neuropsychological disorders, impaired kidney and liver function, and respiratory complaints. Factors such as worker age, work duration, and the use of personal protective equipment (PPE) greatly affect the level of risk. The low level of knowledge and awareness of mercury hazards among workers exacerbates the situation. Therefore, educative efforts, strict regulations, and sustainable occupational health interventions are needed to reduce the negative impacts of mercury exposure in the workplace.