ANALISIS PENGENDALIAN KUALITAS KERIPIK TEMPE MENGGUNAKAN METODE SEVENTOOLS PADA TEMPE MAS EKO
Article Sidebar
Main Article Content
Abstract
Dalam menghadapi persaingan pasar yang semakin ketat, kualitas produk menjadi faktor kunci keberhasilan perusahaan. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis jenis dan penyebab utama cacat produk pada Keripik Tempe di Tempe Mas Eko serta memberikan rekomendasi perbaikan melalui pendekatan Total Quality Management (TQM) yang dipadukan dengan metode Failure Mode and Effect Analysis (FMEA). Penelitian dilakukan secara deskriptif kuantitatif dengan metode pengumpulan data berupa observasi, wawancara, dan dokumentasi. Alat bantu yang digunakan meliputi lembar periksa, diagram Pareto, diagram sebab-akibat, dan analisis FMEA. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat empat jenis cacat utama, yaitu bentuk tidak sempurna (31,44%), pecah (29,46%), gosong (23,22%), dan kerusakan kemasan (15,88%). Analisis FMEA menunjukkan bahwa bentuk tidak sempurna memiliki nilai RPN tertinggi (448), diikuti oleh cacat pecah (343), gosong (294), dan kemasan rusak (100). Penyebab utama cacat meliputi kualitas bahan baku yang buruk, mesin produksi yang tidak terawat, lingkungan kerja yang tidak mendukung, serta kurangnya pengawasan dalam proses produksi. Rekomendasi perbaikan diberikan berdasarkan prioritas nilai RPN untuk membantu perusahaan dalam meningkatkan sistem pengendalian kualitas secara berkelanjutan.
In the face of increasingly intense market competition, product quality has become a key factor in a company's success. This study aims to analyze the types and main causes of product defects in Keripik Tempe Mas Eko, and to provide improvement recommendations using a Total Quality Management (TQM) approach integrated with Failure Mode and Effect Analysis (FMEA). The research was conducted using a descriptive quantitative method, with data collected through observation, interviews, and documentation. Analytical tools included check sheets, Pareto diagrams, cause-and-effect diagrams, and FMEA. The findings revealed four major types of defects: imperfect shape (31.44%), breakage (29.46%), burning (23.22%), and damaged packaging (15.88%). FMEA analysis indicated that the highest Risk Priority Number (RPN) was associated with imperfect shape (448), followed by breakage (343), burning (294), and packaging defects (100). The main causes of defects were identified as poor raw material quality, poorly maintained production machines, an unfavorable work environment, and insufficient supervision during production. Improvement recommendations were provided based on RPN prioritization to support the company in enhancing its quality control system sustainably.
Downloads
Article Details
Section
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial-ShareAlike 4.0 International License.
How to Cite
References
Haming, M., & Nurnajamuddin, M. (2013). Manajemen Produksi Modern (2nd Ed.). Bumi Aksara.
Heizer, J., & Render, B. (2015). Operations Management (Manajemen Operasi), Ed. 11, Penerjemah:
Dwi Anoegrah Wati S Dan Indra Almahdy, Salemba Empat, Jakarta. Suryo Agung …. In Nucleic Acids Research.
Hidayatullah Elmas, M. S. (2017). Pengendalian Kualitas Dengan Menggunakan Metode Statistical Quality Control (Sqc) Untuk Meminimumkan Produk Gagal Pada Toko Roti Barokah Bakery.
Wiga : Jurnal Penelitian Ilmu Ekonomi, 7(1), 15–22. Https://Doi.Org/10.30741/Wiga.V7i1.330
Idris, I., Sari, R. A., Wulandari, W., & U, W. (2016). Pengendalian Kualitas Tempe Dengan Metode Seven Tools. Teknovasi, 3(1), 66–80.
Junaidi, E., Probowati, B. D., & Fakhry, M. (2014). Pengendalian Mutu Pada Produksi Keripik Sukun There Are Many Matter Can Be Make Chips . One Of Them Is Breadfruits Chips . Consumers Need A Good Quality Of Product . The Industries Must Be Keep The Quality Of Its Products . Therefore It Is Necessary For A. Agrointek, 8(1), 13–22.
Kadek, N., & Sari, R. (2018). Analisis Pengendalian Kualitas Proses Produksi Pie Susu Pada Perusahaan Pie Susu Barong Di Kota Denpasar Fakultas Ekonomi Dan Bisnis , Universitas Udayana , Bali , Indonesia ABSTRAK Persaingan Di Dalam Industri Baik Jasa Maupun Manufaktur Tidak Hanya Dala. 7(3), 1566–1594.
Mcdermott, R. E., & Dkk. (2009). The Basic Of FMEA (2nd Ed.). CRC Press Taylor & Francis Group. Musran Munizu, M. M. (2013). Total Quality Management (TQM) Practices Toward Product Quality
Performance: Case At Food And Beverage Industry In Makassar, Indonesia. IOSR Journal Of
Business And Management, 9(2), 55–61. Https://Doi.Org/10.9790/487x-0925561
Nasution, M. N. (2010). Manajemen Mutu Terpadu (Total Quality Management). Ghalia Indonesia.
Optimasi, D., Wahyono, H., & Akurat, F. (2018). Analysis Quality Control Of Batik Products. International Journal Of Scientific And Technology Research, 7(7), 52–56.
Riani, L. P. (2016). Analisis Pengendalian Kualitas Produk Tahu Putih ( Studi Kasus Pada Home Industri Tahu Kasih Di Kabupaten Trenggalek ). 14(1), 58–63.
Sugiyono, H. (2016). Metode Kualitatif Dan Kuantitatif. In Cetakan Ke-23. Alfabeta, Bandung.
Sugiyono, P. (2015). Metode Penelitian Kombinasi (Mixed Methods). Alfabeta.
Tanjong, S. D. (2013). Implementasi Pengendalian Kualitas Dengan Metode Statistik Pada Pabrik Spareparts Cv Victory Metallurgy Sidoarjo. 5(1), 1–12.
Widiatama, A. (2017). Pengendalian Kualitas Produk Cup Air Minum Dalam Kemasan 240 Ml Di PT. YZ. 14–19.
Windarti, T. (2014). Pengendalian Kualitas Untuk Meminimasi Produk Cacat Pada Proses Produksi Besi Beton. J@Ti Undip : Jurnal Teknik Industri, 9(3), 173–180.