MAKNA SIMBOLIK PADA TRADISI SELAMAT LAUT DI DESA SENYUBUK
Main Article Content
Abstract
Penelitian ini mengkaji makna simbolik dalam tradisi Selamat Laut yang dilaksanakan oleh masyarakat Suku Melayu di Dusun Selindang, Desa Senyubuk, Kabupaten Belitung Timur. Tradisi ini merupakan upacara adat yang dilakukan setiap tiga tahun sekali sebagai bentuk rasa syukur atas hasil laut dan permohonan perlindungan dari marabahaya saat melaut. Melalui pendekatan kualitatif dan teori interaksionisme simbolik George Herbert Mead, penelitian ini mengungkap bahwa simbol-simbol seperti perahu mini (jong), sesajian, dan proses pelarungan merupakan media komunikasi spiritual dan sosial dalam masyarakat pesisir. Simbol-simbol tersebut tidak memiliki makna tetap, melainkan dimaknai secara kolektif melalui interaksi sosial yang berlangsung secara turun-temurun. Tradisi Selamat Laut tidak hanya mencerminkan hubungan manusia dengan alam, tetapi juga memperkuat identitas kultural dan kesadaran kolektif masyarakat Suku Melayu pesisir. Dengan demikian, tradisi ini menjadi sarana pelestarian nilai-nilai lokal serta penjaga harmoni antara manusia dan lingkungannya.
Kata kunci: Makna Simbolik, Tradisi Selamat Laut, Teori Interaksionisme Simbolik.
Downloads
Article Details
Section
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial-ShareAlike 4.0 International License.