Pasola sebagai Kearifan Lokal Masyarakat Sumba: Kajian Antropologi Budaya dalam Tradisi Ritual dan Sosial
Main Article Content
Abstract
Tradisi Pasola merupakan tradisi yang dilakukan oleh masyarakan pulau Sumba, Nusa Tenggara Timur yang memiliki kepercayaan Marapu. Kata Pasola berasal dari bahasa Sumba, dimana “pa” berarti permainan dan “sola” atau “hola” berarti tombak atau lembing. Tradisi pasola bukan hanya pertunjukan berperang menggunakan kuda dan tombak, tetapi juga terkandung banyak makna dan nilai kearifan lokal didalamnya. Tradisi Pasola ini biasanya dilaksanakan ketika hendak dimulainya musim menanam dan terdapat beberapa tahapan sebelum tradisi pasola ini dilaksakan. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui 1) pelaksanaan tradisi pasola di Pulau Sumba, Nusa Tenggara Timur, 2) nilai-nilai kearifan lokal apa saja yang terkandung dalam tradisi pasola. Metode yang digunakan adalah sekriptif kualitatif dengan teknik studi literatur. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa 1) dalam pelaksanaan tradisi pasola terdapat beberapa tahapan, yaitu tahapan persiapan, pelaksanaan, dan tahapan akhir, 2) tradisi pasola bertujuan untuk menghormati arwah leluhur dalam sistem kepercayaan marapu dan meminta kesuburan panen dan juga sebagai tradisi pemersatu masyarakat yang memiliki nilai-nilai religi, kebersamaan, keadilan, penghormatan pada alam, kerja keras, kesabaran dan ketangkasan. Nilai-nilai dari tradisi tersebut menjadi identitas masyarakat Sumba, khususnya Sumba Barat karena itu tradisi ini masih terus dilaksanakan secara turun temurun dari generasi ke generasi dan dilaksanakan setiap tahun, terutama pada bulan februari dan maret.
Downloads
Article Details
Section
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial-ShareAlike 4.0 International License.
How to Cite
References
Gafur, A., Zuriatin, & Nurhasanah. (2019). Eksistensi Tradisi Pasola pada Masyarakat Penganut Kepercayaan Marapu di Desa Pahola Kecamatan Wanokaka Kabupaten Sumba Barat. Seminar Nasional Taman Siswa Bima, 1(1), Article 1.
Mierdhani, M. I. R., & Dewi, L. (2023). Problematika Pengembangan Destinasi Pariwisata di Kampung Adat Prai Ijing Nusa Tenggara Timur. Jurnal Manajemen Perhotelan dan Pariwisata, 6(2), 288–305. https://doi.org/10.23887/jmpp.v6i2.61502
Nilai-Nilai Kearifan Lokal Dalam Tradisi Pasola Di Desa Pero Batang Kecamatan Kodi Kabupaten Sumba Barat Daya: Local Wisdom Values in the Pasola Tradition in Pero Batang Village, Kodi District, Southwest Sumba Regency. (2023). Nirwasita: Jurnal Pendidikan Sejarah Dan Ilmu Sosial, 4(2), Article 2. https://doi.org/10.59672/nirwasita.v4i2.3097
PASOLA | Balai Pelestarian Nilai Budaya Bali, NTB, NTT. (2014, Desember 11). https://kebudayaan.kemdikbud.go.id/bpnbbali/pasola/
Pewarisan Nilai-Nilai Tradisi Lisan Nyale dan Pasola dalam Masyarakat Sumba Bagian Barat: Kajian Sosiologi Sastra – DOAJ. (t.t.). Diambil 21 Juni 2025, dari https://doaj.org/article/89771ff2cfd64b2298d412a1c5602f04
Uma, W. K. J., Handayani, D., & Nurgiri, Y. S. (2018). MAKNA NYALE DALAM UPACARA ADAT PASOLA SEBAGAI UPAYA PELESTARIAN BUDAYA DI SUMBA BARAT NUSA TENGGARA TIMUR. HISTORIA: Jurnal Program Studi Pendidikan Sejarah, 6(2), Article 2. https://doi.org/10.24127/hj.v6i2.1430
Yulita Tamo Inna, 11144300037. (2015). PERANAN ADAT PASOLA SEBAGAI ALAT PEMERSATU ANTAR DAERAH DI KABUPATEN SUMBA BARAT DAYA PROPINSI NUSA TENGGARA TIMUR. Universitas PGRI Yogyakarta. https://repository.upy.ac.id/142/