MULTIKULTURALISME DI BALUNIJUK: HARMONI YANG TERBATAS PADA SEREMONI

Main Article Content

Nesha Gusaputri
Reka Amelia
Yovita Adisty

Abstract

Penelitian ini membahas dinamika interaksi sosial antara etnis Melayu dan Tionghoa di Desa Balunijuk dalam konteks masyarakat multietnis. Meskipun kehidupan antar kelompok etnis di desa tersebut tampak harmonis, interaksi yang terbangun masih bersifat seremonial dan terbatas pada momen-momen tertentu seperti perayaan keagamaan dan kegiatan gotong royong. Dengan menggunakan pendekatan kualitatif deskriptif dan teori interaksionisme simbolik, penelitian ini bertujuan mengkaji sejauh mana praktik multikulturalisme dijalankan dalam kehidupan sehari-hari. Hasil penelitian menunjukkan bahwa meskipun toleransi antar etnis telah tumbuh melalui simbol dan ritual, integrasi sosial yang lebih mendalam belum terwujud secara optimal. Untuk itu, diperlukan penciptaan ruang interaksi yang lebih rutin, alami, dan bermakna, seperti kegiatan ekonomi bersama dan forum komunikasi antarwarga, guna memperkuat kohesi sosial dan membangun masyarakat yang lebih inklusif di Balunijuk.

Downloads

Download data is not yet available.

Article Details

Section

Articles

How to Cite

MULTIKULTURALISME DI BALUNIJUK: HARMONI YANG TERBATAS PADA SEREMONI. (2025). Triwikrama: Jurnal Ilmu Sosial, 8(11), 111-120. https://doi.org/10.9963/b4vepk23

Similar Articles

You may also start an advanced similarity search for this article.