MULTIKULTURALISME DI BALUNIJUK: HARMONI YANG TERBATAS PADA SEREMONI
Main Article Content
Abstract
Penelitian ini membahas dinamika interaksi sosial antara etnis Melayu dan Tionghoa di Desa Balunijuk dalam konteks masyarakat multietnis. Meskipun kehidupan antar kelompok etnis di desa tersebut tampak harmonis, interaksi yang terbangun masih bersifat seremonial dan terbatas pada momen-momen tertentu seperti perayaan keagamaan dan kegiatan gotong royong. Dengan menggunakan pendekatan kualitatif deskriptif dan teori interaksionisme simbolik, penelitian ini bertujuan mengkaji sejauh mana praktik multikulturalisme dijalankan dalam kehidupan sehari-hari. Hasil penelitian menunjukkan bahwa meskipun toleransi antar etnis telah tumbuh melalui simbol dan ritual, integrasi sosial yang lebih mendalam belum terwujud secara optimal. Untuk itu, diperlukan penciptaan ruang interaksi yang lebih rutin, alami, dan bermakna, seperti kegiatan ekonomi bersama dan forum komunikasi antarwarga, guna memperkuat kohesi sosial dan membangun masyarakat yang lebih inklusif di Balunijuk.
Downloads
Article Details
Section
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial-ShareAlike 4.0 International License.