KEARIFAN LOKAL TARI TAYUB DAN KETOPRAK DALAM TRADISI SEDEKAH BUMI DI KABUPATEN PATI
Main Article Content
Abstract
Sedekah bumi merupakan salah satu tradisi yang sudah turun temurun dari nenek moyang hingga saat ini dan masih sering dilakukan oleh masyarakat. Tradisi ini juga memiliki berbagai rangkaian dan nilai-nilai tersendiri. Tradisi ini digunakan sebagai bentuk rasa terima kasih kepada sang pencipta atas hasil panen petanian yang melimpah seperti padi, sayuran-sayuran, buah-buahan, rempah-rempah dan hasil bumi lainnya. Dalam sedekah bumi juga biasa diiringi dengan acara kesenian seperti tari tayub dan ketoprak. Tari tayub merupakan salah satu kesenian yang masih dilestarikan dan digemari oleh masyarakat setempat, upaya nya dalam melestarikan tari tayub ini yaitu dengan turut mengikut sertakan para penduduk khususnya remaja untuk ikut serta dalam pelaksanaannya, dengan harapan agar tradisi tari tayub ini tidak hilang akibat tergeser oleh arus kehidupan yang semakin modern. Artikel ini berisi penjelasan terkait makna dan nilai-nilai dari tradisi sedekah bumi, tari tayub, dan ketoprak sebagai kearifan lokal yang masih menjadi ciri khas Kabupaten Pati. Metode penelitian yang dilakukan yaitu dengan melakukan studi pustaka atau studi literatur, dan data diperoleh dari jurnal, buku, maupun website yang relevan dengan topik penelitian. Hasil penelitian menjelaskan bahwa kesenian budaya dalam sedekah bumi telah menjadi ciri khas yang unik di Kabupaten Pati yakni kesenian tari tayub dan ketoprak.
Kata Kunci: Sedekah Bumi, Tari Tayub, Ketoprak
Abstract
Earth alms is one of the traditions that has been passed down from ancestors to the present and is still often carried out by the community. This tradition also has various series and values. This tradition is used as a form of gratitude to the creator for the abundant harvest of farmers such as rice, vegetables, fruits, spices and other agricultural products. In earth alms, it is also usually accompanied by art events such as tayub dance and ketoprak. Tayub dance is one of the arts that is still preserved and loved by the local community, the effort to preserve this tayub dance is by involving residents, especially teenagers, to participate in its implementation, with the hope that this tayub dance tradition will not disappear due to being displaced by the increasingly modern flow of life. This article contains an explanation related to the meaning and values of the earth alms tradition, tayub dance, and ketoprak as local wisdom that is still a characteristic of Pati Regency. The research method used is by conducting a literature study, and data obtained from journals, books, or websites that are relevant to the research topic. The results of the study explain that the cultural arts in sedekah bumi have become a unique characteristic in Pati Regency, namely the art of tayub dance and ketoprak.
Keywords: Earth Alms, Tayub Dance, Ketoprak
Downloads
Article Details
Section
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial-ShareAlike 4.0 International License.
How to Cite
References
Cahyono, A. (2006). Pola Pewarisan Nilai-Nilai Kesenian Tayub (Inheritance Pattern of Tayub Values). Harmonia: Journal of Arts Research and Education, 7(1).
Dipoyono, A. (2018). Revitalisasi Seni Pertunjukan Tradisional Ketoprak di Surakarta. LAKON, Jurnal Pengkajian & Penciptaan Wayang, XV(2), 107-115.
Dwitaningsih, O. (2024). Eksistensi Tradisi Sedekah Bumi Sebagai Daya Tarik Wisata Budaya di Kabupaten Pati. Memetika : Jurnal Kajian Budaya, 5(1), 15-20.
Hidayatulloh, F. S. (2013). Sedekah Bumi Dusun Cisampih Cilacap. 15(1), 1-17.
Kasih, W. N. (2017). Upacara Sedekah Bumi dalam Perspektif Pendidikan Islam: Studi pada Upacara Adat Sedekah Bumi di Desa Sendangmulyo Kec. Ngawen Kab. Blora.
Khoirunnisa, R. (2020). Nilai-Nilai Pendidikan Islam pada Tradisi Sedekah Bumi : Penelitian di Desa Sukapena Kecamatan Tukdana Kabupaten Indramayu.
Maskur. (2021). Fiqh Budaya dalam Perspektif Tarian Tayub pada Tradisi Sedekah Bumi. JURNAL IQTISAD: Reconstruction of Justice and Welfare for Indonesia, 8(1), 68-80.
Naiborhu, T., & Karina, N. (2018). Ketoprak, Seni Pertunjukan Tradisonal Jawa di Sumatera Utara: Pengembangan dan Keberlanjutannya. Panggung, 28(4), 483-497.
Nisa, N. I., Sukowati, D. A., & Adi, K. R. (2021). Kesenian Tari Tayub dan Kue Hantaran sebagai Kearifan Lokal dalam Tradisi Sedekah Bumi di Kabupaten Pati. Jurnal Integrasi dan Harmoni Inovatif Ilmu-Ilmu Sosial, 1(10), 1090-1095.
Rahmadhani, A., & Achdiani, Y. (2024). Kesenian Ketoprak Truthuk: Wujud Nyata Perubahan Sosial Masyarakat Kota Semarang. SOSIAL : Jurnal Ilmiah Pendidikan IPS, 2(2), 73-88.
Rizaldi, M., & Qodariyah, A. L. (2021). Mengkaji Manfaat dan Nilai-Nilai dalam Pelaksanaan Tradisi Sedekah Bumi dari Sudut Pandang Teori Fungsionalisme. Jurnal Artefak, 8(1), 81-86.
Sari, A. M., & Malarsih. (2016). Peran Masyarakat terhadap Kesenian Tayub di Desa Bedingin Kecamatan Todanan Kabupaten Blora. Jurnal Seni Tari, 5(2), 1-7.
Septiana, R. A., Fajrie, N., & Ismaya, E. A. (2024). Nilai-Nilai Pendidikan dalam Upacara Sedekah Bumi pada Desa Pucakwangi Kabupaten Pati. URL: Jurnal.ideaspublishing.co.id, 10(4), 1017-1026.
Suryani, S. D. (2014). Tayub as a Symbolic Interaction Medium in Sedekah Bumi Ritual in Pati Regency. Harmonia: Journal of Arts Research and Education, 14(2), 97-106.
Suwarti, Tutik, & Trenggono. (2022). Kajian Pengelolaan Potensi Wisata Budaya Tayub sebagai Daya Tarik Wisata, Rejosari Kabupaten Grobogan. Journal of Indonesian Culture anf Beliefs (JICB), 1(1), 13-24.
Wati, H. B. (2013). Pengaruh dan Nilai-Nilai Pendidikan Upacara Sedekah Bumi terhadap Masyarakat Desa Bagung Sumberhadi Kecamatan Prembun Kabupaten Kebumen (Doctoral dissertation, Pend. Bhs Jawa.
Zed, M. (2014). Metode Penelitian Kepustakaan.
https://rri.co.id/hiburan/674878/tayub-tarian-rakyat-sejak-zaman-ramayana-dan-mahabarata