RITUAL TIWAH SEBAGAI WARISAN BUDAYA DAN KEARIFAN LOKAL PADA SUKU DAYAK NGAJU DI KALIMANTAN TENGAH
Main Article Content
Abstract
Indonesia adalah negara yang memiliki kekayaan budaya dan tradisi, termasuk kearifan lokal yang diwariskan dari generasi ke generasi oleh berbagai suku, salah satunya adalah Suku Dayak Ngaju yang berada di Kalimantan Tengah. Salah satu contoh kearifan lokal yang menonjol dan memiliki makna spiritual adalah Ritual Tiwah, yang merupakan upacara kematian tahap akhir dengan maksud untuk mengantarkan jiwa orang yang telah meninggal ke alam akhirat atau Lewu Tatau. Upacara ini tidak hanya mengandung nilai keagamaan, tetapi juga membantu memperkuat identitas budaya dan hubungan sosial di kalangan masyarakat Dayak Ngaju. Pelaksanaan ritual ini meliputi berbagai tahap suci, mulai dari penggalian makam, pemindahan sisa-sisa tulang, penyediaan sesaji, hingga penyembelihan binatang kurban yang disertai dengan musik dan tarian tradisional. Tiwah menjadi simbol penghormatan kepada nenek moyang serta keyakinan akan adanya kehidupan setelah mati. Di tengah perkembangan global, ritual ini tetap dipelihara sebagai bagian dari warisan budaya yang mencerminkan kearifan lokal dan menguatkan keberadaan budaya Dayak di era yang berubah. Penelitian ini bertujuan untuk mengeksplorasi makna, nilai, dan tahapan pelaksanaan Ritual Tiwah sebagai bentuk kearifan lokal yang masih ada dan relevan hingga saat ini.
Downloads
Article Details
Section
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial-ShareAlike 4.0 International License.
How to Cite
References
Anjani, T.L. (2020). “Fungsi Menganjan dalam Upacara Tiwah Dayak Ngaju Di Kabupaten Gunung Mas Provinsi Kalimantan Tengah”. Joged: Jurnal Seni Tari, 16(2), 176-187.
Aritonang, J. (2012). “Upacara Tiwah: Sebuah Upacara Kematian Suku Dayak Ngaju di Kalimantan Tengah”. Jurnal Antropologi Indonesia, 32(2), 121-132.
Dyson, L., & Asharini, M. (1980). Tiwah Upacara Kematian pada Masyarakat Dayak Ngaju di Kalimantan Tengah. Direktorat Jendral Kebudayaan.
Halim, A. (2016). “Upacara Kematian Suku Dayak Ngaju”. Jurnal Studi Agama dan Masyarakat, 12(2), 159-172.
Njatrijani, R, (2018). “Kearifan Lokal Dalam Prespektif Budaya Kota Semarang”, Gema Keadilan, 5(1), 16-31.
Sugiyono. (2020). “Metode Penelitian Kualitatif, Bandung: Alfabeta.