TRADISI OGOH-OGOH MASYARAKAT BALI SEBAGAI MEDIA EDUKASI KEARIFAN LOKAL DI TENGAH ARUS MODERNISASI

Main Article Content

Christal Augustine
Eko Ribawati

Abstract

Tradisi ogoh-ogoh merupakan salah satu warisan budaya masyarakat Bali yang masih bertahan dan berkembang hingga saat ini. Tradisi ini dilaksanakan menjelang Hari Raya Nyepi sebagai simbol pembersihan diri dan lingkungan dari energi negatif yang dilambangkan oleh sosok Bhuta Kala. Ogoh-ogoh tidak hanya memiliki makna spiritual dan religius, tetapi juga menjadi wujud nyata dari nilai-nilai kearifan lokal seperti gotong royong, toleransi, dan kesadaran lingkungan. Artikel ini bertujuan untuk mengkaji ogoh-ogoh sebagai simbol budaya sekaligus sebagai media edukasi, terutama dalam penanaman nilai budaya kepada generasi muda. Dengan menggunakan metode studi pustaka dan pendekatan historis, artikel ini menelusuri karakteristik ogoh-ogoh, nilai-nilai yang dikandungnya, serta peranannya dalam menghadapi tantangan modernisasi. Hasil kajian menunjukkan bahwa tradisi ogoh-ogoh mampu menjadi ruang edukatif yang efektif di lingkungan masyarakat, bahkan sudah diterapkan dalam proses pembelajaran di Pasraman Widya Dharma. Partisipasi aktif generasi muda, termasuk Gen Z yang memanfaatkan media sosial seperti TikTok dan Instagram untuk menyebarkan informasi budaya, menjadi faktor penting dalam pelestarian ogoh-ogoh di era digital. Sehingga dapat dipahami bahwa tradisi ini tidak hanya menjadi ritual tahunan, tetapi juga simbol identitas budaya dan media pembelajaran kontekstual yang relevan dengan perkembangan zaman.

Downloads

Download data is not yet available.

Article Details

Section

Articles

How to Cite

TRADISI OGOH-OGOH MASYARAKAT BALI SEBAGAI MEDIA EDUKASI KEARIFAN LOKAL DI TENGAH ARUS MODERNISASI. (2025). Triwikrama: Jurnal Ilmu Sosial, 9(9), 161-170. https://doi.org/10.9963/r9dv4w14

References

AB Takko Bandung, T. U. (2025). Antara Hegemoni dan Tradisi: Analisis Pengaruh Modernitas terhadap Eksistensi Ogoh-Ogoh di Bali. JINDAR: Journal of Interdisciplinary Language Studies and Dialect Research 1(1), 52.

Gde Wikan Pradnya Dana, &. P. (2025). Ogoh-Ogoh: Tradisi Budaya Bali yang Mendunia Sejarah dan Perkembangannya di Kota Denpasar. Denpasar: Dharma Pustaka Utama.

Indrasari, N. K. (2023). PERAN GENERASI Z DALAM MELESTARIKAN OGOH-OGOH MELALUI MEDIA SOSIAL. Universitas Mahasaraswati Denpasar, 379.

M. Ipung Zainul Islam Sumarwoto, H. B. (2024). Tradisi Ogoh-Ogoh Dalam Rangkaian Nyepi Sebagai Bentuk Eksistensi Umat Hindu Pura Agung Dewi Savitri Di Dusun Sawur Desa Bulusari Kecamatan Tarokan Kabupaten Kediri. Universitas Nusantara PGRI Kediri.

Mahdinatin Muamalah, R. R. (2023). Tradisi Ogoh-Ogoh untuk Mewujudkan Kerukunan Antar Umat Hindu dan Islam. Journal of Education Research 4(1), 280.

Ni Made Purnami Sukaesih, S. &. (2020). Nilai Kearifan Lokal Tradisi Ogoh-Ogoh di Desa Ruos Kabupaten OKU Selatan Sebagai Sumber Pembelajaran Sejarah di Pasraman Widya Dharma. Kalpataru: Jurnal Sejarah dan Pembelajaran Sejarah 6(1), 35-37.

Patma Sari, d. (2025). Tradisi Ogoh-Ogoh Sebagai Sarana Kerukunan Antar Umat Beragama di Desa Gunung Sari, Kab. Kolaka. Jurnal Pengabdian Masyarakat: Pemberdayaan, Inovasi dan Perubahan 5(2), 195-196.

Rosidin, A. F. (2023). KEARIFAN LOKAL LEKSIKON PADA TRADISI OGOH – OGOH DI DESA BR. AMBENGAN, DENPASAR SELATAN (KAJIAN ETNOLINGUISTIK) . Jurnal Literasi 7(2), 258.

Setyaningrum, G. M. (2019). Strategi Adaptasi Masyarakat Non Hindu pada Pertunjukan OgohOgoh di Desa Linggoasri Kecamatan Kajen Kabupaten Pekalongan. Jurnal Seni Tari, 8(1), 83-94.

Sugiyono. (2020). Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D. Alfabeta.

Sukmana, W. J. (2021). Metode penelitian sejarah. Seri Publikasi Pembelajaran, 1(2).

Most read articles by the same author(s)

1 2 3 4 5 > >> 

Similar Articles

You may also start an advanced similarity search for this article.